www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Direncanakan 7 Lantai, Gedung MPP Pekanbaru Kembali Dibangun Tahun Ini | 15:57 WIB - Gedung Rektorat Bergejolak, Puluhan Dosen UIN Suska Demo Tuntut Keadilan | 15:49 WIB - Tingkatkan Kualitan Layanan Forensik, Bidlabfor Polda Riau Dapat Supervisi Teknis Dari Pusat | 15:18 WIB - Pemkab Pastikan Tak Akan Ada Pilkade Kuansing 2025,Jabatan 50 Kades Diperpanjang | 15:16 WIB - Presiden AS Donald Trump Berikan Lampu Hijau ke Israel Terkait Pencaplokan Gaza | 14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi
 
Separatis Minta Badan PBB Keluar dari Ukraina Timur
Jumat, 25-09-2015 - 20:13:20 WIB

TERKAIT:
   
 

KIEV, Riau12.com - Kepala Badan Kemanusiaan PBB, Stephen O'Brien menyatakan, kelompok separatis pro Rusia meminta badan PBB untuk keluar dari wilayah yang dikuasai kelompok itu di wilayah Luhansk, Ukraina Timur.

O'Brien mengatakan, kelompok separatis pro Rusia telah meminta lembaga yang dipimpinnya dan beberapa lembaga organisasi non-pemerintah internasional (LSM) untuk meninggalkan wilayah Luhansk mulai Sabtu (26/92015), seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (25/9/2015).

Dalam sebuah pernyataan, O'Brien mengatakan, otoritas yang secara de facto memerintah wilayah Luhansk telah memerintahkan badan-badan PBB dan LSM untuk meninggalkan daerah itu. Dia juga mengatakan, semua operasi badan PBB telah ditangguhkan di bagian yang dikuasai oleh kelompok separatis di Donetsk.

Kendati begitu, O'Brien mendesak kepada kelompok separatis di Luhansk dan Donetsk untuk secepatnya memastikan kapan dimulainya kembali kegiatan PBB dan LSM Internasional. Ia juga memperingatkan, perintah itu akan mencegah pengiriman sekitar 16.000 ton pasokan vital bantuan kemanusiaan.

"Rumah Sakit tidak dapat melakukan operasi karena mereka kekurangan anestesi. Sekitar 150.000 orang tidak menerima makanan berbulan-bulan," kata O'Brien.

Sebelumnya, pada hari Kamis lalu kelompok separatis Luhansk merilis daftar 10 LSM asing yang ditolak masuk ke wilayah itu karena telah melakukan pelanggaran. Mereka menuding salah satu LSM yang dilarang, yaitu Doctors Without Borders secara ilegal telah menyimpan obat psikotropika.(r12/sindo)



 
Berita Lainnya :
  • Separatis Minta Badan PBB Keluar dari Ukraina Timur
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved