Parah, Pria India Melakukan Pelecehan Seksual di Penerbangan New Zealand Air
Selasa, 06-12-2016 - 19:19:39 WIB
 |
Korban Pelecehan dan Kekerasan Pria India di Penerbangan New Zealand Air. (Foto: Daily Mail/Facebook)
|
Riau12.com - WELLINGTON - Seorang perempuan yang tidak diketahui namanya mengaku telah mengalami pelecehan seksual dan kekerasan oleh seseorang pria India, ketika melakukan penerbangan dengan maskapai New Zealand Air. Perempuan (28) yang berasal dari Auckland, Selandia baru, dalam akun Facebook pribadinya mem-posting kemarahannya terkait tindak pelecehan dan kekerasan yang dialaminya tersebut.
"Aku baru saja mengalami pelecehan seksual dan aku dipukul di bagian wajahku oleh seorang pria India. Ku rasa orang itu terangsang secara seksual dan mabuk, itu sebabnya ia menyentuh tangan dan pahaku. Dan ketika aku mencoba menyingkirkan tangannya ia justru mengarahkan tangannya ke bagian dada kananku" tulis korban dalam akun Facebook-nya.
Sementara itu pihak maskapai penerbangan New Zealand Air mengungkapkan bahwa kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Insiden tersebut membuat korban mengalami trauma dan ketakutan. Wanita tersebut mengaku sempat memberikan perlawanan pada pelaku pelecehan.
"Aku bilang itu kurang ajar dan aku memintanya untuk minta maaf, tapi dia justru tertawa. Aku kemudian berdiri dan meninju wajahnya tapi dia langsung membalasku. Lalu aku berteriak padanya jika aku juga keturunan India. Aku terluka, tapi tak ada yang menawariku es batu untuk mengompres wajahku. Ini sangat menjijikan, ia melakukannya saat aku sedang tertidur, " ujar korban sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Selasa (6/12/2016).
Pihak Kepolisian Selandia Baru mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan terkait insiden yang terjadi pada penerbangan pada tanggal 5 Desember 2016 di New Zealand Air.
"Polisi berada dalam tahap awal penyelidikan insiden yang dilaporkan oleh seorang penumpang pesawat terkait pelecehan dan kekerasan, " tutur seorang juru bicara kepolisian.
Meski trauma, namun korban mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak dan ia berpendapat jika insiden ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Korban meminta pihak maskapai untuk lebih bertanggung jawab dengan kenyamanan para penumpangnya.
"Aku bangga karena aku berani membela diriku sendiri dan memberitahu dunia jika perilaku seperti itu tidak bisa ditoleransi. kekerasan terhadap perempuan tidak bisa dianggap sebagai hal yang sederhana. Saya tidak rasis, meskipun pelaku adalah orang India. Aku setengah Muslim, ayahku adalah orang India dari Punjab dan ibuku adalah seorang Katolik. Aku bersyukur karena masih banyak orang yang mendukungku terkait insiden ini," tutupnya.(r12/oz)
Komentar Anda :