Duterte Ledek Barat Karena Diancam Diseret ke ICC terkait Perang Narkoba
Selasa, 29-11-2016 - 06:36:11 WIB
Riau12.com - MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte meledek negara-negara Barat yang mengancam akan menyeretnya ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan pembiaran pembunuhan di luar hukum dalam perang melawan narkoba di Filipina. Duterte menyebut ancaman itu omong kosong.
Pemimpin Filipina itu juga mengolok-olok pengacara Eropa yang dia anggap bodoh. "Para pengacara Eropa memiliki otak seperti kacang," ujarnya.
Pada bulan Oktober lalu, jaksa ICC Fatou Bensouda mengatakan bahwa pengadilan memiliki yurisdiksi untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan di luar hukum di Filipina. Pihaknya bahkan mengaku sedang mencari pejabat negara yang "memesan, meminta, mendorong atau memberikan kontribusi" atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Selama pidato pada hari Senin, Duterte merasa komentar jaksa ICC itu sebagai isyarat untuk membidiknya. "Anda menakut-nakuti saya bahwa Anda akan memenjarakan saya? International Criminal Court (ICC)? Bullshit (omong kosong)," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/11/2016).
Menurut Presiden Filipina, Amerika Serikat (AS) berada di belakang upaya untuk menempatkannya di balik jeruji besi.
"Amerika sendiri mengancam memenjarakan saya di Pengadilan Pidana Internasional. (Negara) ini tidak menandatangani keanggotaan itu (ICC). Mengapa? Karena pada saat itu, mereka takut (mantan Presiden George W.) Bush akan menghadapinya," katanya. Bush selama ini dianggap bertanggung jawab atas invasi Irak yang membuat negara itu mengalami kekacauan.
Tidak seperti Manila, Washington tidak pernah menandatangani Statuta Roma dan bukan bagian dari ICC yang berbasis Den Haag.
Menurut Duterte, AS dan sekutu-sekutunya tidak tahu bagaimana kuburan masalah terkait perdagangan dan penggunaan metamfetamin adalah di Filipina. Duterte mengaku siap untuk "membusuk di penjara" demi mencapai tujuannya dalam memberantas narkoba di negaranya.
Sebelumnya, Duterte mengecam ICC yang dia sebut tidak berguna. Dia bahkan mengisyaratkan bahwa Filipina kemungkinan akan mengikuti langkah Rusia yang menarik diri dari keanggotaan ICC. (r12/oz)
Komentar Anda :