www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
08:30 WIB - Rekrut Kiper Baru, PSG Usir Secara Halus Donnarumma | 16:00 WIB - Tinjau Makan Bergizi di SMPN 16 Pekanbaru, Wamen PANRB: Anak-anak Puas dan Semangat | 15:44 WIB - IAI Riau dan Polbeng Kolaborasi Kembangkan Kurikulum Akutansi Berbasis Digital dan MBKM | 15:41 WIB - Satgas Pangan Bergerak, Uji Mutu Beras Jadi Tameng Utama Lawan Kecurangan | 14:26 WIB - 53 Kades di Kampar yang Telah Lengser Akan Dilantik Ulang, Ini Alasannya | 14:25 WIB - Ditanya Terkait Kesiapannya Maju di Musda Golkar Mendatang, Ini Jawaban SF Hariyanto
 
AS dan Rusia Memanas, Militer Kremlin Muncul Dukung Suriah
Kamis, 10-09-2015 - 09:04:07 WIB

TERKAIT:
   
 

WASHINGTON, Riau12.com - Keberadaan militer Kremlin di Suriah untuk mendukung sekutunya, Presiden Bashar al-Assad, untuk memerangi teroris dan ekstremis membuat ketegangan Amerika Serikat (AS) dan Rusia memanas. AS menilai dukungan militer Rusia terhadap rezim Assad membuat situasi lebih buruk.

Pemerintah AS kini skeptis dengan niat Presiden Vladimir Putin yang benar-benar mengirim personel militernya ke Suriah. Putin telah menyerukan pembentukan koalisi internasional untuk memerangi terorisme dan ekstremisme di Suriah.

Kementerian Luar Negeri Rusia kemarin mengakui bahw a sejumlah penasihat militer Rusia memang dikerahkan di Suriah. Tapi, tugas mereka hanya untuk menyarankan rezim Assad dalam melawan ekstrimis.

Namun, Departemen Luar Negeri AS tidak percaya dengan dalih Rusia. "Rusia bukan anggota koalisi yang melawan ISIS, dan apa yang kita katakan adalah bahwa dukungan mereka terhadap rezim Assad telah benar-benar membuat ISIS tumbuh di wilayah Suriah dan membuat situasi lebih buruk," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, seperti dikutip Business Insider, Kamis (10/9/2015).

"Jika mereka ingin membantu melawan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), cara untuk melakukannya adalah dengan menghentikan mempersenjatai dan membantu dan mendukung Bashar al-Assad," lanjut Kirby.

Sebuah laporan menyebut drone dan pesawat tempur Rusia melakukan operasi pengintaian terhadap pemberontak Suriah non-ISIS di wilayah Suriah utara. Kendaraan lapis baja pengakut personel militer dan pasukan berbahasa Rusia juga disebut terlibat pertempuran di Suriah.

Selama ini, Assad menganggap semua pemberontak adalah teroris dan ekstremis. Hal itu membuat AS kesal karena mereka mendukung pemberontak moderat Suriah.

Menurut laporan Reuters, Rusia juga telah mendirikan sebuah menara pengontrol lalu lintas udara dan membangun unit rumah untuk 1.000 personel militer di Latakia, Suriah barat. Dua kapal tangki dan pesawat tambahan Rusia juga telah tiba di Suriah.

"Assad telah kehilangan wilayah yang signifikan selama beberapa bulan terakhir; Putin tidak akan mentolerir kejatuhannya," kata ahli geopolitik, Ian Bremmer, yang merupakan presiden Eurasia Group, kepada Business Insider melalui email.(r12/sindo)



 
Berita Lainnya :
  • AS dan Rusia Memanas, Militer Kremlin Muncul Dukung Suriah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved