www.riau12.com
Sabtu, 16-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Kebijakan Lama, DPRD Dorong Revisi Perda PBB yang Lebih Proporsional dan Tak Merugikan Rakyat | 15:55 WIB - Tim Kemensos Tinjau Persiapan Sekolah Rakyat di Rohil Riau | 15:50 WIB - 6 Kilometer Jauhnya Polres Kuansing Menyisir Rawa, Akhirnya Penambang Emas Ilegal Berhasil Dibekuk | 15:41 WIB - Serentak di Pekanbaru dan 16 Kota Lainnya, Generali Health Cities Tawarkan Pemeriksaan Gratis | 15:34 WIB - Bupati dan Forkopimda Bengkalis Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden, Jelang Peringatan HUT RI Ke-80 | 15:20 WIB - Upaya Konservasi di Kawasan Mak Teduh Berhasil, Flora dan Fauna Terpantau Bertambah
 
Salut, Muslimah Norwegia Tolak Pekerjaan karena Diminta Lepas Jilbab
Minggu, 25-09-2016 - 19:28:00 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - NORWEGIA - Seorang wanita muslim asal Norwegia menolak pekerjaan sebagai asisten perawat di Oslo lantaran diminta melepas jilbabnya. Muslimah berusia 21 tahun yang tidak ingin disebut namanya itu menolak dengan sopan karena jilbab adalah identitas dan tidak bisa dilepas untuk alasan duniawi.

Dilansir dari Independent, Jumat (23/9), insiden ini terjadi Januari lalu, tetapi wanita tersebut barus saja menceritakannya kepada publik dengan bukti screenshot teks ke salah satu media Norwegia. Pesan teks berasal dari atasan yang akan mempekerjakannya.

"Hai, saya telah berbicara dengan (nama dihapus) dan dia mengatakan Anda bersedia bekerja tanpa jilbab, maka Anda dapat bekerja dengan dia. Apakah itu dapat Anda terima?" isi pesan yang didapat muslimah tersebut.

"Sayangnya saya menolak. Jilbab adalah identitas saya dan saya tidak dapat melepasnya," jawab muslimah tersebut.

Ia berharap mendapatkan kesempatan bekerja di Norwegia. Tetapi dia menyadari Norwegia tidak seindah yang dibayangkan.

Sementara itu, Ombudsmam bidang Kesetaraan dan Diskriminasi Norwegia mengatakan baru-baru ini terjadi peningkatan keluhan adanya diskriminasi agama. Terdapat 45 keluan tentang agama dan 10 kasus karena jilbab dan lima kasus karena tempat kerja.

Juru Bicara Dewan kota setempat mengatakan Ombudsman harus percaya lembaga publik dapat menangani masalah ini dengan serius. Selama enam tahun terakhir Ombudsman menangani empat kasus dimana justru lembaga publik melanggar hukum diskriminasi.(r12/rpk)



 
Berita Lainnya :
  • Salut, Muslimah Norwegia Tolak Pekerjaan karena Diminta Lepas Jilbab
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved