Polisi Turki Sandera Istri Wartawan yang Tengah Buron
Sabtu, 06-08-2016 - 17:06:06 WIB
Riau12.com-ERZURUM - Bulent Korucu, mantan kolumnis Zaman dan Pemimpin Redaksi Aksiyon kini berada dalam pelarian, setelah kudeta militer gagal menggulingkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 15-16 Juli lalu. Lantaran tak kunjung muncul batang hidungnya, Kepolisian Erzurum diperintahkan untuk menggerebek rumah sang jurnalis dan menahan istrinya, Hacer Korucu..
Malangnya nasib ibu lima orang anak tersebut, tak ada satu pun media nasional yang bersedia menyuarakan jeritan keluarganya. Semua takut dibredel pemerintah dan menjadi tunduk. Lebih gencar menyalahi barat dan Fethullah Gülen daripada mewartakan "penyanderaan" ini.
Anaknya yang paling muda masih bayi, berumur satu tahun. Dengan berlinang air mata, Hacer memohon bisa membawa bayinya yang masih butuh belaian dan kasih sayang ibunya, tetapi dilarang.
Kepada putra tertua di keluarga Korucu, polisi mengancam, "kami akan mempersempit lingkaran di sekeliling kalian, sampai ayah kalian keluar (dari persembunyiannya). Kamu selanjutnya (yang akan ditahan)."
Hanya media independen yang berani menyerukan tangisan anak-anak Bülent Korucu. Salah seorang putranya, Tarik Korucu juga menjadikan media sosial satu-satunya corong curahan hati. Dia berharap ada orang di luar sana yang mau membantu membebaskan ibunya dari hukuman yang tidak adil ini.
"Saya putra dari jurnalis Bülent Korucu. Sejak ayah saya menghilang, ibu saya disandera. Terhitung sudah enam hari sekarang. Saya mohon, tolong, jangan berdiam diri terhadap aksi yang melanggar hukum ini," cuitnya di Twitter pada 2 Agustus lalu, itu berarti sudah 10 hari ibunya ditahan sebagai umpan untuk menangkap ayahnya juga. Demikian seperti dilansir dari Index on Cencorship, Sabtu (6/8/2016).
Tarik juga menyampaikan keputusasaannya kepada para wakil rakyat di parlemen. Akan tetapi, mereka menolak. Hanya ada seorang pejabat oposisi (CHP), Mahmut Tanal yang memberi tanggapan.
Sementara media independen yang bersedia mengangkat kisah Korucu sekeluarga, antara lain Diken, T24 dan Platform for Independent Journalist. Para pengacara juga menolak membela kasusnya.
Sedikitnya sudah ada 42 jurnalis yang ditahan pemerintah karena dianggap berpihak kepada Fethullah Gulen. Diikuti lebih dari 100 institusi media massa ditutup dari peredarannya oleh pemerintah.(okz)
Komentar Anda :