Turki Arahkan Balasan ke Rusia Jika Bom Ankara Terulang
Sabtu, 20-02-2016 - 09:00:42 WIB
 |
Tragedi bom Ankara
|
ANKARA,Riau12.com-Muncul pernyataan mengejutkan dari Perdana Menteri (PM) Turki, Ahmet Davutoglu yang mengungki-ungkit "peran" Rusia, terkait tragedi bom Ankara, beberapa waktu lalu.
PM Turki itu bersikukuh bahwa pelaku bom Ankara yang menewaskan 28 orang, termasuk enam personel militer Turki, adalah kelompok YPG atau Unit Pelindung Rakyat Suriah-Kurdi yang tak lain, "sekutu" Rusia dalam konflik Suriah.
Padahal di sisi lain, sempat datang pengakuan dari kelompok pecahan Kurdi, TAK, yang mengklaim bahwa merekalah yang sebenarnya mendalangi bom Ankara tersebut.
Pun begitu, militan Partai Pekerja Kurdi (PKK) dan YPG yang merupakan “sekutu” Rusia, tetap dianggap Turki sebagai otak bom mobil di Ibu Kota Turki itu.
Serangan udara pun dilancarkan Turki, terhadap beberapa basis YPG di utara Irak, sebagai revans atau aksi perhitungan mereka.
Sementara dalam pernyataannya di sebuah stasiun televisi Turki, Davutoglu memperingatkan Rusia, bahwa Turki bisa mengarahkan aksi balasan mereka terhadap Negeri Beruang Merah, seandainya teror-teror bom seperti Ankara terulang lagi.
Sebagaimana diketahui, tensi hubungan antara Rusia dan Turki hingga kini belum juga reda, pasca-insiden Sukhoi Su-24 Rusia yang ditembak jatuh F-16 Turki.
"Sekali lagi saya memperingatkan Rusia! Jika serangan-serangan teror ini terus terjadi, mereka juga akan bertanggung jawab, sebagaimana YPG," seru Davutoglu, dikutip Express.co.uk, Sabtu (20/2/2016).
"YPG adalah budak rezim Suriah (Presiden Bashar al-Assad) dan rezim itu sendiri bertanggung jawab langsung soal serangan Ankara. Turki tidak akan segan menggunakan haknya membela diri, serta mengambil langkah apapun terhadap rezim Suriah," tandasnya singkat.(r12/okz)
Komentar Anda :