Sadis, Balita Kurang Gizi Dilakban, Diperkosa dan Disekap
Jumat, 22-01-2016 - 12:00:05 WIB
MESA,Riau12.com-Nasib tragis menimpa seorang gadis kecil, yang masih berusia tiga tahun. Ia menderita kurang gizi, ditemukan polisi dalam keadaan dilakban dan disekap dalam tempat pembuangan sampah.
Francisco Rios Covarrubias (30), ditahan polisi Mesa atas dugaan sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas tindakan di luar moral terhadap balita malang tersebut.
Covarrubias diketahui bekerja sebagai penjaga bayi. Dilansir dari ABC15, Jumat (22/1/2016), tersangka akan dikenakan pasal berlapis karena tercatat pula atas sejumlah tindak kriminal, meliputi perdagangan seks, penculikan anak, kekerasan terhadap anak dan perilaku seks menyimpang, yakni pedofilia.
"Balita ini memiliki beberapa luka memar, goresan dan lecet di tubuhnya. Ada juga indikasi dia telah mengalami pelecehan seksual. Saat kami temukan, ia sudah dilakban mulutnya dan dimasukkan ke dalam tong sampah, hanya kepala plontosnya yang nongol di permukaan," tutur Kepala Polisi Mesa, John Meza.
Sementara itu, ibu gadis kecil itu, Marya Solis (21), ikut diboyong ke kantor polisi karena dinilai telah melalaikan tanggung jawabnya sebagai ibu. Meski ia mengaku tidak tahu sama sekali soal pelecehan seksual yang berlangsung di rumahnya. Wanita muda itu tetap dinyatakan bersalah, setelah mengakui, sengaja mencukur habis rambut putrinya. Demi meraup keuntungan dengan rupa sang putri yang menyerupai penderita kanker.
Polisi berhasil mengungkap kasus ini berkat laporan dari seorang pria, yang dikenal Covarrubias secara online. Mereka mengatur janji temu untuk melakukan hubungan intim di tempat kerja pelaku.
Pelapor setuju dan mendatangi lokasi yang dimaksud. Namun terkejut dengan penawaran pasangan kencannya untuk mencabuli seorang balita.
Menurut keterangan polisi, bayi malang itu sudah ditinggalkan di dalam tempat pembuangan sampah dalam waktu cukup lama. Tubuhnya dipenuhi kotoran dan hanya mengenakan popok dan kaus tipis.
Nyawa gadis kecil itu selamat, namun ia masih diam seribu bahasa. Kemungkinan akibat syok atau takut bercerita kepada polisi.(r12/okz)
Komentar Anda :