www.riau12.com
Sabtu, 09-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Direncanakan 7 Lantai, Gedung MPP Pekanbaru Kembali Dibangun Tahun Ini | 15:57 WIB - Gedung Rektorat Bergejolak, Puluhan Dosen UIN Suska Demo Tuntut Keadilan | 15:49 WIB - Tingkatkan Kualitan Layanan Forensik, Bidlabfor Polda Riau Dapat Supervisi Teknis Dari Pusat | 15:18 WIB - Pemkab Pastikan Tak Akan Ada Pilkade Kuansing 2025,Jabatan 50 Kades Diperpanjang | 15:16 WIB - Presiden AS Donald Trump Berikan Lampu Hijau ke Israel Terkait Pencaplokan Gaza | 14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi
 
Ini Dua Bidadari RAF Pembom ISIS di Suriah
Jumat, 04-12-2015 - 17:49:29 WIB

TERKAIT:
   
 

AKROTIRI,Riau12.com-Buat RAF (Royal Air Force) atau Angkatan Udara Inggris, Wing Commander Nikki Thomas dan Letnan (Penerbang) Juliette Fleming merupakan "Air Angels" atau bidadari angkasa. Tapi buat ISIS, Nikki dan Juliette adalah malaikat kematian nan jelita.

Ya, seperti disitat Daily Star, Jumat (4/12/2015), di antara jet-jet tempur Panavia Tornado GR4 dari Pangkalan Akrotiri (Siprus) yang membombardir ISIS di Suriah, dua pilot wanita itu ikut unjuk aksi.

Nikki dan Juliette ikut dalam misi pemboman enam ladang minyak ISIS dengan tujuh bom Paveway IV dan menurut Kementerian Pertahanan Inggris, misi mereka berhasil menghancurkan ladang minyak yang juga sumber bisnis ISIS itu.

Wing Commander Nikki Thomas (36) sendiri merupakan perwira RAF wanita pertama yang memegang komando sebuah skadron RAF, sejak Januari lalu, di mana Nikki dipercaya memimpin Skadron Marham ke-12.

Pengalaman tempurnya juga tak sedikit. Sejak 2009 memimpin satu skadron yang berisi para pilot wanita, Nikki turut andil dalam serangan udara terhadap basis Al Qaeda di Kandahar (Afganistan), serta jadi penyokong kekuatan udara pasukan Inggris dan Amerika Serikat yang tengah terlibat baku tembak di Provinsi Helmand.

Oktober silam, Nikki juga memberi bantuan serangan udara terhadap milisi Kurdi yang tengah terlibat pertempuran dengan militan ISIS di Rabia, Irak. Komandan milisi Kurdi, Hamid Hashem, saat itu mengaku terkejut ketika tahu yang membantunya adalah pilot wanita.

"Ruang operasi kami berkontak langsung dengan kokpit (jet tempur Inggris) dan suara seorang wanita yang menjawab komunikasi kami. Berkat mereka, militan ISIS bisa dihabisi," ujar Hashem.

Di sisi lain, Nikki juga berujar bahwa dalam masa tugas, RAF tak membedakan atau mendiskriminasikan kaum wanita. Hanya saja, Nikki merasakan sedikit perbedaan ketika memiloti pesawatnya, terutama saat mengisi ulang bahan bakar di udara lewat pesawat penyuplai bahan bakar.

"Perbedaannya terletak pada sikap orang lain. Ketika mengisi bahan bakar di udara, mereka (pilot pria penyuplai bahan bakar) lebih banyak berbincang dengan kami, ketimbang dengan pilot pria lainnya. Rekan-rekan di darat juga lebih cepat mengenali suara kami ketika berkomunikasi," tukas Wing Commander Nikki Thomas.(r12/okz)





 
Berita Lainnya :
  • Ini Dua Bidadari RAF Pembom ISIS di Suriah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved