Bukan Sekedar Transaksi Jual Beli, Langkah Indonesia Borong Jet Siluman KAAN Adalah Bentuk Pionir Teknologi Militer dengan Turki
Kamis, 31-07-2025 - 09:29:49 WIB
Riau12.com-JAKARTA – Langkah berani Indonesia dalam memborong 48 unit jet tempur siluman generasi kelima KAAN buatan Turkish Aerospace Industries (TAI) bukan sekadar transaksi jual beli senjata. Ini adalah manuver strategis di panggung diplomasi pertahanan global.
Penandatanganan kontrak senilai USD 10 miliar itu dilakukan dalam gelaran pameran pertahanan IDEF 2025 di Istanbul, Turki, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang secara resmi membeli jet KAAN, bahkan sebelum produksi massal dimulai.
“Langkah ini bukan hanya memperkuat armada, tapi juga membangun kemitraan jangka panjang dalam penguasaan teknologi militer,” demikian narasi yang berkembang di kalangan pengamat pertahanan.
Indonesia tak sekadar membeli pesawat. Di dalam kontrak, tercantum pula komitmen alih teknologi, produksi bersama, serta pelatihan teknis antara TAI dan mitra nasional seperti PT Dirgantara Indonesia dan PT Republik Armorindo Defense.
KAAN sendiri adalah proyek ambisius Turki untuk menciptakan jet tempur generasi kelima yang mampu bersaing dengan F-35. Pesawat ini diklaim memiliki kemampuan siluman, radar AESA, kokpit berbasis AI, serta kecepatan maksimum Mach 1,8.
Meski baru dalam tahap prototipe, keputusan Indonesia masuk lebih awal membuka akses eksklusif terhadap pengembangan teknologi canggih, sekaligus memperkuat posisi diplomatik dengan Turki yang kini agresif dalam ekspor pertahanan.
Pakar melihat langkah ini sebagai bentuk early adopter advantage. “Negara yang berani ambil posisi lebih dulu akan menikmati keunggulan dalam pengaruh desain, sistem persenjataan, dan integrasi teknologi sejak awal,” tulis Aviation Week.
Bagi Turki, keberhasilan menarik Indonesia ke dalam proyek KAAN menjadi validasi penting terhadap program jet tempurnya di mata dunia. Sementara bagi Indonesia, kolaborasi ini memberi peluang transformasi industri pertahanan dalam negeri dan memperluas jejaring kemitraan global.
KAAN memang belum sepenuhnya terbukti di medan tempur, namun keputusan Indonesia menunjukkan tekad untuk tak hanya jadi pengguna, tapi juga pemilik masa depan teknologi militer. (***)
Sumber: GoRiau
Komentar Anda :