Asosiasi Pilot Tolak Human Error Pemicu Pesawat Air India Jatuh yang Tewaskan 260 Orang
Selasa, 15-07-2025 - 08:19:52 WIB
NEW DELHI-Riau12.com - Dua asosiasi pilot komersial terbesar di India menolak klaim kesalahan manusia atau human error menjadi penyebab jatuhnya pesawat Air India AI171 yang menewaskan 260 orang lebih pada 12 Juni lalu.
Kecelakaan tersebut menewaskan 261 orang, yakni 241 penumpang dan kru serta sisanya orang yang berada di darat.
Hasil penyelidikan awal Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB) India yang dirilis pekan lalu mengungkap,
salah satu dari kru kokpit memindahkan dua sakelar bahan bakar dari posisi "run" ke "cut off" tak lama setelah lepas landas yang membuat mesin kehilangan tenaga hingga jatuh menimpa permukiman.
Laporan AAIB tidak memberikan kesimpulan atau menentukan siapa yang bertanggung jawab atas bencana 12 Juni tersebut, namun mengindikasikan seorang pilot bertanya kepada pilot lainnya mengapa dia mematikan saklera bahan bakar. Kemudian pilot lainnya menjawab dia tidak melakukannya. Tidak jelas siapa yang bertanya dan menjawab.
Asosiasi Pilot Komersial India (ICPA) menyatakan sangat terganggu oleh narasi spekulatif, apalagi ada anggapan sembrono dan tidak berdasar bahwa kecelakaan disebabkan aksi bunuh diri pilot.
"Sama sekali tidak ada dasar untuk klaim semacam itu pada tahap ini. Tuduhan tersebut (menunjukkan) tidak adanya rasa sensitif kepada individu dan keluarga korban," bunyi pernyataan ICPA, seperti dikutip dari AFP, Senin (14/7/2025).
"Tuduhan pilot bunuh diri tanpa bukti yang terverifikasi merupakan pelanggaran berat terhadap pelaporan etika dan merendahkan martabat profesi."
Hasil penyelidikan awal memicu spekulasi pakar penerbangan bahwa tindakan pilot yang disengaja atau tidak disengaja mungkin menjadi penyebab jatuhnya Boeing 787-8 Dreamliner di Ahmedabad.
ICPA merujuk pada sejumlah pakar penerbangan yang menyatakan sakelar kendali bahan bakar mesin hanya dapat diubah posisinya secara manual.
Hal senada disampaikan Asosiasi Pilot Maskapai India (ALPA India) yang menuduh AAIB menyembunyikan informasi seputar penyelidikan. Asosiasi yakin penyelidikan tidak melibatkan petugas yang berkualifikasi.
"Kami merasa bahwa penyelidikan ditujuakn ke arah yang mengasumsikan kesalahan pilot dan kami sangat menentang pemikiran ini," kata Presiden ALPA India, Sam Thomas, dalam pernyataan.
ALPA, memiliki 100.000 anggota di seluruh dunia, juga meminta kepada AAIB agar diikutsertakan sebagai pengamat untuk memberikan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :