Israel Bom Rumah Direktur RS Indonesia di Gaza, Dokter Marwan Syahid Bersama Keluarganya
Riau12.com-GAZA – Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr Marwan Sultan, syahid bersama istri dan lima anggota keluarganya akibat serangan udara Israel yang menghantam kediamannya di Gaza barat, Rabu (2/7/2025). Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan kematian dr Marwan sebagai bentuk pelanggaran berat terhadap misi kemanusiaan.
"Dengan kesedihan mendalam, kami berduka atas syahidnya dr Marwan Sultan, direktur RS Indonesia di Gaza utara, bersama sejumlah keluarganya setelah pendudukan menargetkan rumahnya," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.
Lembaga tersebut mengecam keras serangan ini dan menyebutnya sebagai bagian dari pola sistematis Israel dalam menargetkan tenaga medis secara langsung.
Dalam laporan terpisah, serangan udara Israel di Deir al-Balah, Gaza tengah, juga menewaskan lima warga sipil, termasuk dua dokter yang bertugas di Pusat Medis Al-Baraka, dua gadis, dan seorang wanita. Kondisi korban luka lainnya dikabarkan kritis.
Sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 1.580 tenaga medis telah terbunuh, menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza. RS Indonesia di Gaza utara yang dibangun hasil solidaritas rakyat Indonesia juga telah berulang kali diserang sejak awal agresi.
Pada Mei 2025, rumah sakit tersebut tidak dapat difungsikan lagi setelah generator dan beberapa fasilitasnya hancur akibat bombardir Israel. Tim medis dan relawan MER-C sempat bertahan sebelum akhirnya terpaksa mengevakuasi pasien.
Dalam pesan terakhirnya, dr Marwan sempat menyerukan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia agar mendesak Israel menghentikan agresi dan memberlakukan gencatan senjata.
"Yang kami butuhkan adalah Indonesia dan warganya menekan agar pihak Israel memberlakukan gencatan senjata," ucap Marwan dalam video yang dikirimkan kepada MER-C Indonesia.
Marwan juga mengajak masyarakat untuk terus mendoakan keselamatan mereka. "Kami berdiri bersama pasien kami di RS Indonesia. Kami berharap tempat ini akan tetap aman. Teruslah mendukung kami, dan doakan kami," katanya.
RS Indonesia merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Gaza utara dan selama ini menjadi tempat perawatan utama korban serangan di Jabalia, Beit Hanoun, dan Tal Azzatar. Sejak awal agresi, fasilitas ini menjadi target serangan, intimidasi, dan blokade militer Israel.
Laporan dari Al-Haq, lembaga HAM Palestina, mengungkap bahwa serangan terhadap RS Indonesia telah terjadi berulang kali sejak Oktober 2023, termasuk pemboman langsung ke halaman dan gedung rumah sakit. Akibat serangan-serangan ini, rumah sakit sempat lumpuh total karena putusnya listrik dan pasokan air. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :