Di tengah ketegangan ini, sejumlah negara muslim telah menyatakan sikapnya secara terbuka, sebagian besar menunjukkan solidaritas terhadap Republik Islam Iran.

Dukungan ini muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari pernyataan diplomatik hingga kecaman keras terhadap aksi militer Israel. Lantas, negara mana saja yang menyatakan dukungan pada Iran dan mengecam tindakan agresi dari Israel?

Negara Muslim yang Dukung Iran dan Kecam Israel

Berdasarkan laporan india.com, setidaknya ada lima negara muslim yang menyatakan sikap atas konflik yang terjadi antara Iran dan Israel, berikut pernyataan lengkapnya!

1. Turki: Desakan untuk menghentikan agresi

Turki menjadi salah satu negara muslim pertama yang menyuarakan dukungan terhadap Iran. Pemerintah Turki mendesak Israel untuk segera menghentikan tindakan agresif yang dikhawatirkan akan memicu konflik regional yang lebih luas.

Seruan ini dianggap sebagai bentuk solidaritas dengan Iran serta dorongan kuat agar konflik tidak meluas ke negara-negara tetangga.

2. Arab Saudi: Kecaman terhadap pelanggaran kedaulatan

Arab Saudi juga mengambil posisi yang jelas dalam konflik ini. Dalam pernyataannya, kerajaan Arab Saudi mengecam keras agresi Israel terhadap Iran, menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum dan norma internasional.

Kerajaan menyampaikan bahwa tindakan Israel tidak hanya mengancam kedaulatan Iran, tetapi juga stabilitas kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.

3. Pakistan: Saudara dalam duka dan perjuangan

Pemerintah Pakistan melalui Menteri Pertahanannya, Khawaja Asif, menyatakan dukungan penuh terhadap Iran. Ia menegaskan bahwa rakyat Pakistan berdiri bersama saudara-saudara mereka di Iran dalam menghadapi masa sulit ini. Pakistan menekankan pentingnya persatuan dunia Islam dalam menghadapi tekanan eksternal.

4. Uni Emirat Arab: Seruan untuk menahan diri

Meskipun biasanya dikenal dekat dengan blok Barat, Uni Emirat Arab (UEA) kali ini menunjukkan keberpihakannya pada Iran. UEA secara terbuka mengutuk serangan Israel dan menyerukan pengendalian diri dari semua pihak agar konflik tidak meluas. Pernyataan ini menjadi sinyal kuat perubahan dinamika politik di kawasan Teluk.

5. Mesir: Dorongan untuk mengakhiri operasi militer

Mesir, yang selama ini berperan sebagai mediator di banyak konflik Timur Tengah, menyuarakan kekhawatirannya terhadap eskalasi yang terjadi.

Presiden Abdel-Fattah al-Sisi menyerukan agar Israel menghentikan seluruh operasi militernya di kawasan. Meskipun tidak menyatakan dukungan langsung kepada Iran, posisi Mesir mencerminkan penolakan terhadap agresi Israel.

Di tengah dukungan dari berbagai negara muslim, Iran juga mengambil langkah strategis dengan merencanakan keluar dari Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT). Meskipun Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa negaranya tidak berniat mengembangkan senjata nuklir, langkah ini menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat.

Ketegangan antara Iran dan Israel telah memicu reaksi dari berbagai negara di dunia, termasuk negara muslim yang memilih mendukung Iran secara terbuka.(***)

Sumber: Cakaplah