www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi | 14:21 WIB - Gubernur Riau Abdul Wahid Tekankan Pentingnya Hilirisasi dan Pelayanan Investasi | 13:56 WIB - Bupati Rohil Bistamam Raih Penghargaan di SIEXPO 2025, Kuatkan Peran Koperasi dan UMKM Sawit | 12:17 WIB - Pansus III DPRD Kampar Lakukan Konsultasi ke Kemendagri Terkait Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren | 11:57 WIB - Ketua Ramli, S.Kom dan Anggota Pansus III DPRD Kampar Laksanakan Konsultasi ke Kementerian Agama RI | 11:41 WIB - Terkendala Infrastruktur, Sekolah Rakyat Batal di Bangun di Kampar
 
Bakteri Mematikan, Thailand Catat Kematian Pertama Akibat Antraks di Manusia
Sabtu, 03-05-2025 - 11:38:36 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com- Thailand melaporkan kematian pertama akibat antraks dalam beberapa dekade. Otoritas setempat juga mengonfirmasi dua orang yang terinfeksi antraks pada Kamis (1/5/2025).

Ada ratusan orang yang juga berpotensi terpapar bakteri mematikan tersebut.

Dikutip dari CNA, seorang pria berusia 53 tahun di provinsi Mukdahan, timur laut Thailand dekat perbatasan dengan Laos, meninggal pada hari Rabu setelah tertular antraks, kata pemerintah, dengan kasus kedua dikonfirmasi di provinsi yang sama dan tiga kasus dugaan tambahan sedang diselidiki.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi sedikitnya 638 orang yang berpotensi terpapar setelah memakan daging mentah. Di antara mereka, 36 orang ikut dalam penyembelihan ternak, sementara sisanya telah mengonsumsi daging sapi mentah atau setengah matang, kata pejabat kesehatan.

Semua menerima antibiotik sebagai bagian dari tindakan pencegahan.
"Semua orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan daging yang terinfeksi sedang dipantau," kata kementerian kesehatan Thailand.

Departemen Peternakan mengawasi upaya pencegahan meluasnya penyebaran di daerah yang terkena dampak, termasuk zona karantina sejauh 5 km di sekitar lokasi infeksi, kata kementerian pertanian.
Ada rencana untuk memvaksinasi 1.222 sapi, meskipun tidak ada hewan yang menunjukkan tanda-tanda penyakit atau kematian yang tidak dapat dijelaskan, tambahnya.

Antraks adalah penyakit langka tetapi serius yang disebabkan oleh bakteri, sering ditularkan melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau konsumsi daging yang terkontaminasi. Penyakit ini tidak menyebar antarmanusia.

Thailand terakhir kali melaporkan kasus antraks pada manusia pada 2017, ketika dua orang terinfeksi tetapi berhasil sembuh. Pada 2000, tercatat 15 kasus dan nol kematian.

Kematian yang dilaporkan saat ini adalah kematian antraks pertama di Thailand sejak 1994 ketika tiga orang meninggal dan ini menyusul peningkatan infeksi regional. Laos melaporkan 129 infeksi antraks tahun lalu, termasuk satu kematian, sementara Vietnam mengonfirmasi 13 kasus pada bulan Mei 2023.

Pihak berwenang Thailand terus melakukan penyelidikan terhadap sumber infeksi dan mengatakan mereka akan mempertahankan pengawasan yang lebih ketat di daerah perbatasan.(***)

Sumber: Cakaplah 




 
Berita Lainnya :
  • Bakteri Mematikan, Thailand Catat Kematian Pertama Akibat Antraks di Manusia
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved