www.riau12.com
Sabtu, 09-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Direncanakan 7 Lantai, Gedung MPP Pekanbaru Kembali Dibangun Tahun Ini | 15:57 WIB - Gedung Rektorat Bergejolak, Puluhan Dosen UIN Suska Demo Tuntut Keadilan | 15:49 WIB - Tingkatkan Kualitan Layanan Forensik, Bidlabfor Polda Riau Dapat Supervisi Teknis Dari Pusat | 15:18 WIB - Pemkab Pastikan Tak Akan Ada Pilkade Kuansing 2025,Jabatan 50 Kades Diperpanjang | 15:16 WIB - Presiden AS Donald Trump Berikan Lampu Hijau ke Israel Terkait Pencaplokan Gaza | 14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi
 
Tim Medis Indonesia Dipaksa Keluar dari RS Kamal Adwan di Gaza Utara Oleh Israel
Sabtu, 07-12-2024 - 08:54:52 WIB

TERKAIT:
   
 

GAZA -Riau12.com - Sebanyak 30 warga Palestina tewas pada Jumat pagi (6/12/2024) dalam pengeboman Israel terhadap beberapa rumah di sekitar RS Kamal Adwan, di Jalur Gaza utara.

Pusat Informasi Palestina melaporkan sumber-sumber lokal mengatakan kepada koresponden situs berita tersebut bahwa pasukan pendudukan Israel menargetkan sekitar RS Kamal Adwan, yang berdampak pada rumah-rumah di dekatnya.

Sumber-sumber tersebut menambahkan pasukan pendudukan mengirim dua warga yang ditahan, menggunakan mereka sebagai tameng manusia, ke rumah sakit untuk memberi tahu staf medis serta pasien agar berkumpul di halaman rumah sakit sebelum meminta mereka pergi setelah menahan beberapa dari mereka.

Warga sipil tersebut terpaksa mengungsi ke Kota Gaza. Menurut sumber-sumber tersebut, pasukan pendudukan mundur dari daerah tersebut pada pagi hari, meninggalkan pembantaian yang merenggut nyawa 30 warga Palestina di rumah-rumah yang berdekatan dengan rumah sakit.

Direktur RS Kamal Adwan, dr Hussam Abu Safiya, mengatakan situasi di dalam dan sekitar rumah sakit sangat memprihatinkan, karena banyak korban meninggal dan luka-luka, termasuk empat orang tenaga medis yang meninggal dunia.

Dia menambahkan tidak ada dokter bedah yang tersisa di rumah sakit tersebut.

Abu Safiya membenarkan dalam keterangan pers bahwa satu-satunya tim medis yang melakukan operasi adalah delegasi medis Indonesia, dan mereka terpaksa pergi ke pos pemeriksaan.

Dia menjelaskan, persediaan medis hampir habis, dan ada ratusan korban. Dia mencontohkan delegasi medis Indonesia adalah yang pertama dipaksa bergerak menuju pos pemeriksaan.

Abu Safiya menjelaskan ketika mereka kembali ke rumah sakit pada pagi hari setelah dipaksa mengungsi, mereka terkejut melihat ratusan mayat dan luka-luka di jalan-jalan sekitar rumah sakit.

Dia menambahkan generator oksigen menjadi sasaran pada malam hari, dan sekarang hanya ada dua dokter bedah yang tidak berpengalaman yang tersedia untuk mengoperasi pasien.

“Mereka harus memulai operasi meskipun mereka kurang berpengalaman, karena ada 20 orang yang terluka yang membutuhkan perawatan darurat,” ungkap dia.(***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • Tim Medis Indonesia Dipaksa Keluar dari RS Kamal Adwan di Gaza Utara Oleh Israel
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved