Trump Kembali Terpilih Jadi Presiden AS 2024, Putin Ogah Ucapkan Selamat
Kamis, 07-11-2024 - 08:49:40 WIB
RUSIA-Riau12.com- Kremlin memberikan tanggapan hati-hati setelah Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
Meskipun Trump menyatakan keinginannya untuk mengakhiri perang Ukraina dalam kampanyenya, Kremlin menyebutkan bahwa Amerika Serikat tetap dianggap sebagai negara yang bermusuhan dengan Rusia.
Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov menyebut Presiden Vladimir Putin tidak berencana mengucapkan selamat atas kemenangan Trump yang telah mendeklarasikan diri sebagai pemenang Pilpres AS 2024.
Peskov mengungkit hubungan antara Moskow dan Washington yang saat ini berada di titik terendah sepanjang sejarah.
"Mengenai ucapan selamat, saya tidak tahu rencana presiden (Putin) untuk memberi selamat kepada Trump atas kemenangannya pada pemilu," ungkap Peskov dikutip dari Reuters.
Peskov mencatat Trump selama kampanye telah menyatakan keinginan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Kremlin masih menunggu bukti nyata dari ucapan tersebut.
"Jangan lupa, kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat dan secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perang melawan negara kita di Ukraina," kata Peskov kepada media.
"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa AS memiliki kemampuan untuk berkontribusi dalam mengakhiri konflik ini. Kita akan lihat setelah pelantikan presiden AS pada Januari nanti," ujarnya.
Sebelumnya, Putin sempat menyatakan siapa pun pemenang Pilpres AS, hal tersebut tidak akan mengubah kebijakan Moskow. Kementerian Luar Negeri Rusia mencatat adanya sikap anti-Rusia bipartisan di kalangan elite politik AS yang bertujuan untuk menahan pengaruh Rusia.
"Rusia akan bekerja sama dengan pemerintahan baru setelah resmi menduduki Gedung Putih dengan tetap mempertahankan kepentingan nasional Rusia," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sementara itu, Kepala Dana Investasi Rusia Kirill Dmitriev mengisyaratkan sikap yang lebih lunak terhadap pemimpin baru AS. Dmitriev menyatakan kemenangan Trump dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat.
"Ini membuka peluang baru hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat," kata Dmitriev yang juga merupakan mantan bankir Goldman Sachs yang pernah berhubungan langsung dengan tim Trump.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :