Dilansir AFP, Sabtu (12/10/2024), serangan itu terjadi pada Jumat (11/10) pukul 21.40 waktu setempat. Juru Bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan 12 orang tewas termasuk wanita dan anak-anak akibat serangan Israel di Jabalia.

Bassal mengatakan 14 orang masih hilang. Para korban itu diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Direktur Badan Pertahanan Sipil Gaza, Ahmad al-Kahlut, mengatakan ada 18 orang tewas dilaporkan tewas sebelum Israel melancarkan serangan di Jabalia pada Jumat (11/10) malam. Dia menyebut 18 orang itu merupakan korban serangan Israel yang menyasar delapan sekolah yang menjadi kamp pengungsi sementara di Gaza utara.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Bassal dan Kahlut, ada 110 orang terluka akibat gempuran terbaru tantara Israel di wilayah Gaza Utara.

Akhir pekan lalu, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah mengepung daerah Jabalia dan mengeluarkan perintah evakuasi.

Sebagian besar Gaza telah hancur sejak Israel melancarkan serangan militer balasannya ke wilayah Palestina setelah serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang pada 7 Oktober 2023.

Israel telah membombardir wilayah Palestina melalui darat, udara dan laut dalam upayanya menghancurkan kelompok militan yang didukung Iran. Serangan itu enyebabkan hampir seluruh penduduk sipil yang berjumlah 2,4 juta orang mengungsi setidaknya sekali dalam setahun terakhir, seperti yang dilansir dari detik.(***)

Sumber: halloriau