Gagal Hentikan Upaya Pembunuhan Trump, Kepala Dinas Rahasia AS Mundur dari Jabatannya
Riau12.com-WASHINGTON- Direktur Dinas Rahasia AS Kimberly Cheatle mengundurkan diri pada Selasa (23/7/2024) setelah badan yang dipimpinnya tersebut berada di bawah tekanan atas kegagalannya menghentikan upaya pembunuhan terhadap mantan presiden Donald Trump pada rapat umum kampanye pada 13 Juli 2024.
Dinas Rahasia (Secret Service), yang bertanggung jawab atas perlindungan presiden AS dan mantan presiden, menghadapi krisis setelah seorang pria bersenjata mampu menembaki Trump dari atap yang menghadap ke rapat umum di Butler, Pennsylvania.
Cheatle mendapat kecaman ketika dia muncul di hadapan Komite Pengawasan DPR pada hari Senin (22/7/2024). Ia menolak menjawab pertanyaan dari para anggota parlemen yang mencecarnya soal rencana keamanan, dan bagaimana penegak hukum menanggapi perilaku mencurigakan dari pria bersenjata itu.
Beberapa anggota parlemen Republik dan Demokrat meminta dia untuk mengundurkan diri.
Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, terluka di telinga kanan dan seorang peserta rapat umum tewas dalam peristiwa tersebut. Pria bersenjata, yang diidentifikasi sebagai Thomas Crooks (20 tahun) tewas ditembak oleh penembak jitu Dinas Rahasia.
Cheatle, yang telah memimpin badan tersebut sejak 2022, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia bertanggung jawab atas penembakan itu. Ia menyebutnya sebagai kegagalan terbesar Dinas Rahasia sejak presiden saat itu Ronald Reagan ditembak pada tahun 1981.
Secret Service menghadapi penyelidikan dari sejumlah komite kongres dan pengawas internal Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, organisasi induknya, atas kinerjanya. Presiden Joe Biden, yang telah mundur pilpres kembali, juga telah menyerukan peninjauan independen.
Banyak kritik yang terfokus pada kegagalan mengamankan atap gedung industri tempat pria bersenjata itu bertengger sekitar 140 meter dari panggung tempat Trump berpidato.
Atap gedung dinyatakan berada di luar perimeter keamanan Dinas Rahasia untuk acara tersebut, sebuah keputusan yang dikritik oleh mantan agen dan anggota parlemen.
Cheatle memegang peran keamanan teratas di PepsiCo ketika Biden menunjuknya sebagai direktur Dinas Rahasia pada tahun 2022. Sebelumnya, ia bekerja selama 27 tahun di lembaga tersebut.
Dia mengambil alih setelah serangkaian skandal yang melibatkan Dinas Rahasia yang merusak reputasi badan elite itu.
Sebanyak 10 agen Dinas Rahasia kehilangan pekerjaan mereka setelah terungkap bahwa mereka membawa wanita, beberapa dari mereka adalah wanita pekerja seks, kembali ke kamar hotel mereka menjelang perjalanan presiden Barack Obama ke Kolombia pada tahun 2012.
Badan tersebut juga menghadapi tuduhan bahwa mereka menghapus pesan teks sekitar waktu terjadinya serangan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS. Pesan-pesan tersebut kemudian dicari oleh panel kongres yang menyelidiki kerusuhan tersebut.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :