www.riau12.com
Rabu, 13-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Lebih Tinggi Dari Sang Mantan Atasan, Indra Pomi Dituntut 6.5 Tahun Penjara dan Bayar Uang Pengganti Rp 3,1 Miliar | 15:51 WIB - Melalui Underpass Gaja Sumatera di Tol Pekanbaru-Dumai, Hutama Karya Jaga Keseimbangan Pembangunan dan Konservarsi | 15:41 WIB - Catat Rekor Sejarah, Sebanyak 1.011 Mahasiswa Baru Ikuti ISO 2025 di Politeknik Caltex Riau | 15:30 WIB - Kabar Gembira, Harga TBS Sawit di Riau Periode 13-19 Agustus Naik, Tembus Rp3.563 per Kg | 15:07 WIB - Tagih Tunggakan Kendaraan Dinas, Pihak Rental Datangi Kediaman Bupati Siak, Masyarakat Pertanyakan Keberadaan Mobil Dinas | 15:06 WIB - Bongkar 9 Kafe Ilegal di Lokalisasi Sawitan dalam Operasi Pekat, Polres Pelalawan Sita Berbagai Jenis Alkohol
 
Bumi Kelebihan Populasi Enam Miliar Manusia, Ini Dampak Seriusnya
Jumat, 12-07-2024 - 09:00:42 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - Bisa dibayangkan betapa penuh sesaknya sebuah rumah dengan luas 70 meter persegi dihuni 18 Kepala Keluarga dengan jumlah penghuni rumah sebanyak 46 orang.

Berita satu rumah yang dihuni lebih dari 40 orang ini pun jadi viral dalam beberapa hari terakhir ini. Rumah yang terletak di Kampung Cisurupan, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi didiami oleh nenek, anak, cucu, hingga saudara dekat.

Potret padatnya penghuni rumah di Cimahi tidak jauh berbeda dengan kondisi populasi manusia di bumi saat ini. Pada 11 Juli 2024, dunia internasional memperingati Hari Populasi Dunia atau World Population Day.

Informasi dari laman PBB menyebutkan, Hari Populasi Sedunia ditetapkan pada tahun 1989, sebagai kelanjutan dari ketertarikan yang ditimbulkan oleh Hari Lima Miliar, yang diperingati pada tanggal 11 Juli 1987.

Pada Desember 1990, Majelis Umum PBB , melalui resolusi 45/216, memutuskan untuk terus memperingati Hari Populasi Sedunia untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kependudukan, termasuk hubungannya dengan lingkungan hidup dan pembangunan.

Saat peringatan Hari Populasi Dunia 11 Juli 2024, jumlah penduduk di planet ini telah mencapai 8,12 miliar. Penduduk sebanyak itu dinilai sudah membuat dunia menjadi sumpek.

Pada saat populasi manusia di dunia mencapai 5,5 miliar (1994), tim peneliti dari Standford University, California pernah mengitung jumlah ideal populasi manusia di bumi. Hasilnya, para peneliti mengatakan idealnya spesies manusia yang menempati bumi antara 1,5 hingga 2 miliar orang. Artinya, saat ini bumi sudah over populasi sebanyak 6 miliar manusia.

Kelebihan populasi tiga kali lipat dari jumlah ideal ini menimbulkan permasalahan serius bagi manusia di bumi. Krisis pangan, krisis energi, pemanasan global, merebaknya penyakit (virus,bakteri) yang mematikan, polusi, kerusakan lingkungan dan sebagainya.

Tingkat Kelahiran Anjlok

Keresahan akan nasib bumi akibat over populasi telah jadi perhatian sejak lama. Thomas Malthus, seorang pendeta berkebangsan Inggris menuliskan keresahannya terhadap populasi manusia yang semakin banyak dalam bukunya yang terkenal, An Essay on the Principle of Population, Buku tersebut diterbitkan pada 1798, saat itu jumlah manusia di bumi baru sebanyak 800 juta orang. Ia memulai dengan dua pengamatan penting, semua orang perlu makan dan mereka suka berhubungan seks.

Dalam buku tersebut Malthus pun mengambil kesimpulan "Populasi, yang tidak dikendalikan, akan meningkat dalam rasio geometris. Sementara penghidupan meningkat hanya dalam rasio aritmatika. Jika Anda memahami angka, kekuatan pertama akan lebih besar dibandingkan dengan yang kedua," tulis Malthus.

Apa yang disampaikannya itu kini dikenal dengan Teori Malthus.

Pertambahan jumlah penduduk lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan produksi pangan. Teori ini pun masih relevan hingga kini, buktinya jumlah manusia di Bumi telah mengalami over populasi dan banyak negara mengalami krisis pangan.

Di saat populasi manusia cenderung terus bertambah, di beberapa negara malah terjadi penurunan populasi akibat tingkat kelahiran yang berkurang. Seperti yang terjadi di Jepang, China, Korea Selatan, Singapura, Bulgaria dan Ukraina.

Perang, gaya hidup dan beban biaya hidup yang tinggi, jadi alasan tingkat kelahiran di negara-negara tersebut anjlok.

Di Indonesia yang kini dihuni oleh sekitar 270 juta penduduk, juga mengalami kecendrungan penurunan populasi. Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2050, menyatakan populasi penduduk Indonesia diprediksi menurun pada 2045. Nigeria dan Pakistan diprediksi bakal menyalip jumlah penduduk Indonesia.

Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tavip Agus Rayanto, menyebutkan penyebab menurunnya populasi RI adalah hasil program Keluarga Berencana (KB) yang digalakkan pemerintah.

Masyarakat lebih matang merencanakan untuk menikah atau memiliki momongan.(***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • Bumi Kelebihan Populasi Enam Miliar Manusia, Ini Dampak Seriusnya
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved