Puluhan Warga Gaza Tewas Diserang Tentara Israel, Perundingan Gencatan Senjata Bakal Terancam
Riau12.com-GAZA- Para pejabat Palestina mengatakan, serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan menewaskan lebih dari 24 orang.
Sementara tank-tank yang bergerak maju di Kota Gaza, memaksa warga melarikan diri di bawah tembakan Israel pada Selasa (9/7/2024).
Ketika Israel meningkatkan serangan, yang diperingatkan oleh Hamas dapat membahayakan perundingan gencatan senjata.
Serangan udara menghantam tenda-tenda keluarga pengungsi di luar sebuah sekolah di kota Abassan, sebelah Timur Khan Younis, Gaza Selatan.
Di mana menewaskan sedikitnya 29 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, kata para pejabat medis Palestina.
Militer Israel mengatakan, bahwa mereka sedang mengkaji laporan-laporan yang menyebutkan adanya warga sipil yang terluka.
Dikutip dari Korea Times, Israel berdalih bahwa insiden itu terjadi ketika pesawat tempur menyerang, dengan 'amunisi yang tepat' ketika seorang pejuang Hamas, yang ikut ambil bagian dalam serangan tanggal 7 Oktober, terhadap Israel yang memicu serangan Israel ke Gaza.
Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, bahwa serangan Israel ke wilayah Gaza tengah telah menewaskan 60 orang Palestina, dan melukai puluhan orang lainnya pada hari Selasa (9/7).
Warga mengatakan tank-tank Israel yang merangsek masuk ke lingkungan Tel Al-Hawa, Shejaia dan Sabra di kota Gaza menembaki jalan dan bangunan, memaksa mereka meninggalkan rumah mereka.
Hal ini diikuti dengan perintah militer Israel, untuk mengevaluasi beberapa distrik di Timur dan Barat kota Gaza yang diposting di media sosial, yang termasuk di dalamnya adalah lingkungan-lingkungan tersebut.
"Kami menganggap pendudukan dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab, atas pembantaian mengerikan terhadap warga sipil," kata Thawabta dalam sebuah pernyataan.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada hari Rabu (10/7) pagi, di Facebook bahwa krunya menerima puluhan panggilan darurat kemanusiaan dari Kota Gaza, namun tidak dapat membantu karena intensitas pengeboman di sana.(***)
Sumber: Riaupos
Komentar Anda :