Korban Gaza Terus Bertambah, Selama 24 Jam Terakhir Serangan Israel Tewaskan 58 Orang
Sabtu, 06-07-2024 - 09:47:29 WIB
Riau12.com-DOHA– Korban tewas di Gaza terus bertambah. Kemenkes di Gaza melaporkan, jumlah korban tewas mencapai 38.011 orang dan korban luka menjadi 87.445. Jumlah itu terhitung sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023. Selama 24 jam terakhir, serangan Israel menewaskan 58 orang dan melukai 179 warga.
Otoritas kesehatan itu menambahkan bahwa operasional telah berhenti di beberapa departemen di Kompleks Medis Nasser. Hal itu dilakukan karena kurangnya bahan bakar untuk generator. Mereka berharap intervensi secepatnya dari lembaga-lembaga internasional untuk menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan.
Di sisi lain, perundingan gencatan senjata Israel-Hamas kembali bergulir di Qatar. Delegasi Israel yang dikirim untuk melakukan perundingan itu adalah Kepala Dinas Intelijen Mossad David Barnea.
Dilansir AFP, sumber yang enggan namanya disebutkan menuturkan, Barnea akan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang merupakan mediator.
Selain Qatar, Mesir dan AS terus mendorong agar perundingan gencatan senjata bisa membuahkan hasil. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah meminta negara-negara Barat untuk menekan Israel agar menerima proposal gencatan senjata terbaru. ’’Setelah panggilan telepon Presiden AS Joe Biden kepada (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu, saya berharap gencatan senjata terakhir akan tercapai dalam beberapa hari sehingga pembantaian Israel baru-baru ini dapat berakhir,’’ kata Erdogan dilansir media Turki, Haberturk.
Sebagaimana diketahui, pembicaraan gencatan senjata sempat terhenti karena Israel menolak permintaan Hamas agar menarik pasukan Israel dari Palestina. Terbaru, seorang pejabat senior AS menyatakan bahwa ada perkembangan signifikan pada perundingan itu.
’’Kami telah mencapai terobosan dalam perundingan,’’ ujar pejabat tersebut. Meskipun, masih ada poin-poin yang belum bisa diselesaikan terkait dengan perjanjian gencatan senjata. Pejabat itu berharap akan ada kesepakatan yang diambil dalam beberapa hari ke depan.
AS berharap bahwa kesepakatan gencatan senjata itu bisa segera diambil. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebutkan, adanya gencatan senjata di Gaza bisa mengurangi ketegangan di Lebanon. Hingga saat ini, eskalasi Hizbullah dan Israel terus memanas. Baku tembak terus terjadi selama sebulan terakhir.
Pada Kamis (4/7), Hizbullah meluncurkan salah satu serangan terbesarnya. Lebih dari 200 roket dan drone peledak dipelesatkan ke Israel Utara dan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel. Hal itu dilakukan Hizbullah sebagai balasan atas serangan Israel yang menewaskan salah seorang komandan kelompok tersebut.(***)
Sumber: Riaupos
Komentar Anda :