Riau12.com-THAILAND - Wabah Antraks mulai menyerang Negara Laos, Negara Thailand pun mulai meningkatkan pengawasan untuk peternakan. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin telah memerintahkan para pejabat untuk memantau perkembangan penyakit ini dengan cermat untuk melindungi masyarakat dari wabah tersebut.
“Perdana Menteri telah memerintahkan menteri kesehatan masyarakat untuk melakukan pengawasan ketat, terutama di dekat perbatasan,” kata juru bicara Chai Watcharong.
“Jika sapi atau kerbau Anda mati secara mencurigakan, harap lapor pihak berwenang,” lanjutnya.
Virus antraks menyebar melalui bakteri di dalam tanah, yang biasanya menginfeksi hewan ternak dan hewan liar. Tetapi pada beberapa kasus, virus ini dapat menginfeksi manusia dan mematikan. Manusia dapat tertular jika menghirup spora, memakan makanan yang terkontaminasi, atau menyentuh bakteri pada kulit yang rusak, misalnya saat memegang hewan yang sakit.
Antraks adalah penyakit langka namun serius, yang disebabkan oleh bakteri dan terutama menyerang hewan ternak. Penyakit ini dapat menyebar ke manusia melalui kontak atau konsumsi hewan yang terinfeksi, dan dapat mematikan, meskipun risiko penularan dari manusia ke manusia rendah.
Kekhawatiran ditunjukkan pada pemerintah Thailand, karena pada Jumat (29/03/2024) sudah ada 50 laporan kasus antraks pada manusia terjadi di Laos. Sementara di Provinso Champasak, wilayah Laos selatan yang berbatasan dengan Thailand, tercatat sebanyak 54 kasus antraks.
Mewabahnya antraks di Champasak, yang mendorong Kementerian Kesehatan Laos memperingatkan para pejabat kesehatan serta otoritas lokal di seluruh negara Asia Tenggara untuk waspada. Sementara itu, pejabat lokal dan otoritas kesehatan di Laos juga menyerukan dukungan serta kerja sama warga untuk melacak sumber infeksi, mengumpulkan informasi penting, mengkarantina daerah yang terkena dampak serta memusnahkan ternak yang sudah terinfeksi.
Pihak berwenang Thailand telah bekerja sama dengan pihak-pihak di Laos setelah menerima laporan mengenai wabah tersebut dan telah menyiapkan vaksin jika ada infeksi yang terdeteksi di Thailand, kata Narong Leangcharuen, direktur Biro Pengendalian Penyakit dan Layanan Kedokteran Hewan di Departemen Pengembangan Peternakan.
Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran negara Thailand, NBT, Jumat (29/03/2024), Narong mengatakan pengangkutan ternak melintasi perbatasan dikontrol dengan ketat. Dia memperingatkan para peternak untuk mengkarantina hewan dari Laos dan segera melaporkan penyakit atau kematian yang mencurigakan.
Sumber: Haluanriau.co
Komentar Anda :