Tengkorak dan tiga tulang leher dinosaurus 'naga China' pertama kali ditemukan di Formasi Guangling, Provinsi Guizhou, China pada 2003. Sejumlah spesimen lain kemudian ditemukan di barat daya China dan disimpan di Institut Paleotologi Vertebrata dan Paleoantropologi Beijing dan Museum Sejarah Alam Zhejiang, Hangzou.

Penemuan fosil-fosil dinosaurus laut ini memungkinkan peneliti menggambarkan kerangka reptil tersebut secara menyeluruh untuk pertama kalinya. Hasil studi Stephan NF Spiekman dan rekan-rekan ini dipublikasi di jurnal Earth and Environmental Science: Transactions of the Royal Society of Edinburgh.

Fosil usus Dinocephalosaurus orientalis berisi ikan Lashanichthys sp (kiri) dan Colobodus sp. Foto: Stephan NF Spiekman et al

Dinosaurus leher panjang ini memiliki 32 ruas tulang leher. Saat ini peneliti belum tahu fungsi pasti leher super panjang naga laut tersebut. Sementara ini, fungsinya diduga untuk bantu menangkap ikan.

Peneliti memperkirakan dinosaurus ini vivipar atau melahirkan anak, tetapi sudah beradaptasi dengan kehidupan laut sehingga bersirip dan makan ikan. Gigi tajamnya mirip perangkap ikan.

Pada salah satu fosil ususnya, ikan yang dimakan dinosaurus ini terawetkan dengan baik. Jenis ikan yang ditemukan dalam perut Dinocephalosaurus orientalis yaitu Lashanichthys dan Colobodus.

Peneliti juga menemukan sisa tulang belakang kecil dalam perut dinosaurus ini. Kendati belum pasti, peneliti memperkirakannya berasal dari sisa reptil mangsa yang berukuran kecil.

Kerabat Dinosaurus Laut

Fosil kaki belakang kiri Dinocephalosaurus orientalis. Foto: Stephan NF Spiekman et al

Sekilas, dinosaurus dari zaman Trias tengah ini mirip monster Loch Ness, tetapi tidak berkerabat dengan plesiosaurus yang menjadi dasar bentuk makhluk legenda urban tersebut.

Dinosaurus laut ini mirip dengan Tanystropheus hydroides. Bentuk giginya sama-sama mengindikasikan cara makan dengan menggigit.

Bedanya, Tanystropheus hydroides punya tungkai yang sedikit lebih cocok untuk bergerak di darat. Dinocephalosaurus orientalis diperkirakan tidak bisa hidup di darat sama sekali karena sudah berevolusi terhadap kehidupan bawah laut.

Badan Dinocephalosaurus orientalis sangat memanjang dan berbelit-beli seperti ular. Dada dan ekornya juga memanjang.

Diperkirakan, fungsinya untuk memungkinkan daya dorong dalam pergerakan di air. Kondisi ini menjadikan dinosaurus ini lebih mirip ular, sementara Taystropheus hydroides lebih mirip buaya, sehingga lehernya jadi super panjang.

Pada penelitian mendatang, tim peneliti berharap mengetahui fungsi leher super panjang dinosaurus laut China ini. Menurut detikers, apa fungsinya ya?

Sumber: detik.com