Bersama Kemendagri, Pemkab Kampar Bahas Pengendalian Inflasi dan Program 3 Juta Rumah
Riau12.com- Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan jajaran mengikuti Rakor pengendalian inflasi dan program 3 Juta rumah bersama Kementrian Dalam Negeri secara zoom meeting di ruang command Center, Selasa (29/7).
Rapat dipimpin Wakil Sekjen Kemendagri Komjen Pol. Drs.Tomsi Tohir dari ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan nasional termasuk pengendalian inflasi melalui stabilitas pasokan dan harga bahan pokok di pasar.
"Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat mendorong investasi dan pertumbuhan sektor-sektor produktif sebagai bagian dari strategi menjaga laju pertumbuhan ekonomi masyarakat," papar Tohir.
Wasekjen Kemendagri juga memaparkan kondisi inflasi Provinsi pada Juni, 10 provinsi tertinggi adalah Papua Selatan sampai Lampung dengan angka inflasi nasional sebesar 1,87%.
Sementara itu Bupati Kampar Ahmad Yuzar menyampaikan bahwa rapat koordinasi tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat, untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional khususnya di tengah dinamika global dan tantangan domestik yang mempengaruhi harga kebutuhan pokok dan daya beli masyarakat.
"Pemerintah Kabupaten sangat komit terhadap penanganan inflasi daerah di Kabupaten Kampar kami minta Tim Pengendali Inflasi Daerah untuk dapat terus lakukan inovasi maupun terobosan sehingga kondisi harga dan ketersedian bahan pokok tidak terganggu," pinta Ahmad Yuzar.
Pada sesi evaluasi, turut dibahas konstruksi dan komitmen Pemerintah Daerah dalam mensukseskan program membangun 3 juta rumah yang merupakan salah satu program strategis nasional untuk mengatasi tugas, pekerjaan, atau item yang belum selesai dan perlu ditangani oleh suatu tim (Backlog) Perumahan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, Bupati Kampar menyebut bahwa pemerintah daerah Kampar berkomitmen penuh dalam mendukung upaya pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang kondusif. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa pembangunan perumahan bagi masyarakat penghasilan rendah menjadi salah satu Prioritas daerah.
"Kami siap bersinergi dengan pemerintah pusat untuk memastikan stabilitas harga di daerah Kami tetap menjaga dan masyarakat tetap mengakses Hunian yang layak," ucap Yuzar.
Sedangkan Deputi Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Stastiktik Puji Ismartini, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa melihat historis 4 bulan terakhir pada bulan Juli biasanya dominan mengalami inflasi Juli 2024.
Pada bulan juli 2021, 2022 dan 2023 komponen yang mengalami inflasi tertinggi adalah komponen bergejolak, sedangkan bulan juli 2024 komponen bergejolak mengalami deflasi.
"Komponen inti dan komponen harga di atur pemerintah selalu mengalami inflasi pada juli 2021-2024 dengan inflasi tertinggi Juli 2022," papar Puji.(***)
Sumber: Riaumandiri
Komentar Anda :