Riau12.com-BAGANSIAPIAPI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Rokan Hilir (Hipemarohi Pekanbaru) bersama sejumlah tenaga honorer yang telah dirumahkan, menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Mess Pemkab Rohil, Selasa (3/6/2025). Aksi berlangsung dari pukul 10.30 WIB hingga 13.30 WIB.
Sekitar 80 orang massa membawa spanduk dan baliho berisi tuntutan mereka. Aksi dipimpin Koordinator Lapangan, Yan Faratama, Jenderal Lapangan, Adam Rahmadsyah, dan Koordinator Umum yang juga Presiden Hipemarohi Pekanbaru, Akas Virmandi.
“Kami minta Bupati dan Wakil Bupati Rohil segera membuat kebijakan untuk menyelesaikan persoalan honorer yang telah dirumahkan. Harus adil karena sebagian masih tetap dipekerjakan,” ujar Akas Virmandi.
Dalam aksinya, mereka menyampaikan enam tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, termasuk desakan untuk pembayaran gaji selama tujuh bulan yang belum diterima.
"Kami heran, ada surat instruksi pembayaran gaji tapi bukan ditandatangani Bupati, melainkan Sekda. Padahal kop suratnya burung Garuda," seru salah satu peserta aksi.
Mahasiswa dan tenaga honorer secara bergiliran berorasi di depan pagar Mess Pemkab Rohil, Jalan Perwira Bagansiapiapi. Mereka dijaga ketat oleh personel Polsek Bangko dan Polres Rohil yang dibantu Satpol PP. Massa sempat mencoba mendekat ke gerbang namun berhasil dicegah.
Namun hingga aksi berakhir, Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir tak kunjung menemui massa. Sebagai perwakilan, Kepala BKDSDM Rohil, Acil Siswanto, hadir dan berdialog atas nama Bupati Rohil, H Bustamam.
“Karena Bupati ada kegiatan lain, maka saya ditugaskan menemui adik-adik mahasiswa dan honorer. Aspirasi yang disampaikan akan kami teruskan,” ucap Acil Siswanto.
Enam butir tuntutan yang diajukan massa pun diserahkan secara resmi. Seorang guru honorer dari Bantaian yang ikut aksi menegaskan harapan agar Pemkab berlaku adil dan membayar gaji yang tertunggak.
“Kalau dirumahkan, ya dirumahkan semua. Jangan pilih kasih. Kami juga minta kontrak kerja yang jelas dan gaji kami dibayar,” ujarnya.
Aksi damai ini juga diikuti sejumlah peserta yang sedang hamil. Meski begitu, seluruh rangkaian unjuk rasa berlangsung tertib hingga massa membubarkan diri secara damai.(***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :