Tak Terima dengan Putusan Hakim, Ratusan Warga Dusun Pawan Demo di PN Pasir Pengaraian dan Kantor Desa Rambah Tengah
Riau12.com- PASIRPANGARAIAN - Ratusan warga Dusun Pawan, Desa Rambah Tengah Hulu datangi Pengadilan Negeri Rokan Hulu untuk menyaksikan sidang pembunuhan melibatkan seorang anak dibawah umur pada Senin (3/2/2025).
Boy, bukan nama sebenarnya, diputus hukuman 5 tahun enam bulan oleh PN Pasir Pengaraian atas dugaan pembunuhan tersebut.
Pihak keluarga korban yang turut menyaksikan sidang putusan itu tidak terima.
Bersama dengan ratusan warga lainnya kemudian melakukan aksi massa seusai persidangan.
Warga yang sebelumnya datang berbondong dengan kendaraan bermotor itu datang dan menyerukan protes sebagai bentuk ketidak adilan yang dihasilkan oleh putusan PN tersebut.
"Putusan hakim tidak adil. Polres Rohul tidak menjalankan fungsi hukum yang berkeadilan," teriak salah satu pengunjuk rasa saat menyampaikan protes tersebut.
Sempat terjadi benturan fisik antara masyarakat dan pihak kepolisian di halaman PN PasirPangaraian di Kompleks Pemda Rokan Hulu.
Pantauan di lapangan, tak ada korban atas insiden selama massa aksi berlangsung.
Setelah berlangsung selama hampir tiga jam, akhirnya massa membubarkan diri dan berangsur meninggalkan halaman PN Pasir Pangaraian.
Usai membubarkan diri dari halaman PN Pasir Pengaraian, ratusan warga Dusun Pawan mendatangi Kantor Desa Rambah Tengah Hulu di bilangan Lenggopan, Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu.
Ratusan warga yang masih emosi mendatangi kantor desa untuk menemui Kepala Desa Rambah Tengah Hulu.
Sayang, massa yang tak bertemu dengan Kepala Desa itu sempat melampiaskan emosi ke bangunan kantor yang kosong tersebut karena Kepala Desa tidak ada di tempat.
Dari pantauan di lapangan, hanya dua orang oknum TNI nampak bersiaga di lokasi tersebut.
Sementara, pihak kepolisian belum nampak di lokasi kantor desa.
Kapolsek Rambah AKP Adek Susilo saat dikonfirmasi mengatakan, anggota kepolisian sudah bersiaga di lokasi sejak awal dengan menggunakan pakaian preman.
"Sebenarnya, anggota polisi sudah siaga di lapangan, tapi menggunakan pakaian preman, hal ini dilakukan karena proses pengamanan tertutup (Pamtup) dilakukan di lapangan agar tidak memancing emosi warga," sebut Kapolaek.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, sejumlah oknum polisi berseragam lengkap sudah melakukan pengamanan di sekitar kantor Desa Rambah Tengah Hulu.
Sedangkan konsentrasi massa sudah mulai longgar dan aktivitas aksi unjuk rasa sudah bubar dari lokasi tersebut.
"Kepala desa yang bersangkutan juga tak ada di tempat karena sedang berobat ke Pekanbaru. Infonya begitu," tandas Kapolsek. (***)
Sumber: Tribunpekanbaru
Komentar Anda :