Nelayan Asahan Gunakan Jaring Salome, Nelayan Rohil Keluhkan Penurunan Hasil Tangkap
Kamis, 05-12-2024 - 09:14:48 WIB
Riau12.com-BAGANSIAPIAPI – Nelayan tradisional di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau yang selama ini mengandalkan alat tangkap tradisional untuk mencari kerang mengeluhkan menurunnya hasil tangkapan mereka. Penurunan ini diduga kuat akibat penggunaan pukat atau jaring Salome oleh nelayan asal Asahan, Sumatera Utara, yang beroperasi di perairan Rohil.
Pukat Salome, sejenis alat tangkap berbahan besi dengan pemberat yang ditarik menggunakan mesin, mengeruk lumpur laut hingga merusak ekosistem dan habitat laut. Meski penggunaan alat ini dilarang oleh pemerintah, praktik ilegal tersebut tetap berlangsung tanpa pengawasan yang memadai.
Jonatan, atau yang akrab disapa Kantan, salah seorang tokoh pemuda sekaligus perwakilan nelayan Bagansiapiapi, mengungkapkan kekesalan mereka terhadap situasi ini.
"Akibat alat Salome yang berbahan besi dan ditarik mesin, kerang, ikan, dan habitat laut lainnya habis terkuras. Ini membuat hasil tangkapan nelayan kita menurun drastis," ujar Kantan, Rabu (4/12/2024), kepada awak media di Bagansiapiapi.
Ia meminta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Rohil dan pihak berwenang lainnya untuk segera turun tangan menghentikan aktivitas ilegal tersebut.
"Nelayan Bagansiapiapi sangat berharap ada tindakan nyata untuk menghentikan operasional pukat Salome. Langkah ini penting demi menjaga kelestarian ekosistem laut serta keberlanjutan mata pencaharian nelayan lokal," tegas Kantan.
Para nelayan tradisional berharap agar tindakan tegas dapat segera diambil guna melindungi kekayaan laut Rohil dari kerusakan lebih lanjut. Mereka menyerukan penegakan hukum dan pengawasan ketat agar alat tangkap terlarang seperti Salome tidak lagi digunakan di wilayah perairan Rohil. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :