Rabu, 13-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Lebih Tinggi Dari Sang Mantan Atasan, Indra Pomi Dituntut 6.5 Tahun Penjara dan Bayar Uang Pengganti Rp 3,1 Miliar | 15:51 WIB - Melalui Underpass Gaja Sumatera di Tol Pekanbaru-Dumai, Hutama Karya Jaga Keseimbangan Pembangunan dan Konservarsi | 15:41 WIB - Catat Rekor Sejarah, Sebanyak 1.011 Mahasiswa Baru Ikuti ISO 2025 di Politeknik Caltex Riau | 15:30 WIB - Kabar Gembira, Harga TBS Sawit di Riau Periode 13-19 Agustus Naik, Tembus Rp3.563 per Kg | 15:07 WIB - Tagih Tunggakan Kendaraan Dinas, Pihak Rental Datangi Kediaman Bupati Siak, Masyarakat Pertanyakan Keberadaan Mobil Dinas | 15:06 WIB - Bongkar 9 Kafe Ilegal di Lokalisasi Sawitan dalam Operasi Pekat, Polres Pelalawan Sita Berbagai Jenis Alkohol
 
Nelayan Asahan Gunakan Jaring Salome, Nelayan Rohil Keluhkan Penurunan Hasil Tangkap
Kamis, 05-12-2024 - 09:14:48 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-BAGANSIAPIAPI – Nelayan tradisional di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau yang selama ini mengandalkan alat tangkap tradisional untuk mencari kerang mengeluhkan menurunnya hasil tangkapan mereka. Penurunan ini diduga kuat akibat penggunaan pukat atau jaring Salome oleh nelayan asal Asahan, Sumatera Utara, yang beroperasi di perairan Rohil.

Pukat Salome, sejenis alat tangkap berbahan besi dengan pemberat yang ditarik menggunakan mesin, mengeruk lumpur laut hingga merusak ekosistem dan habitat laut. Meski penggunaan alat ini dilarang oleh pemerintah, praktik ilegal tersebut tetap berlangsung tanpa pengawasan yang memadai.

Jonatan, atau yang akrab disapa Kantan, salah seorang tokoh pemuda sekaligus perwakilan nelayan Bagansiapiapi, mengungkapkan kekesalan mereka terhadap situasi ini.

"Akibat alat Salome yang berbahan besi dan ditarik mesin, kerang, ikan, dan habitat laut lainnya habis terkuras. Ini membuat hasil tangkapan nelayan kita menurun drastis," ujar Kantan, Rabu (4/12/2024), kepada awak media di Bagansiapiapi.

Ia meminta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Rohil dan pihak berwenang lainnya untuk segera turun tangan menghentikan aktivitas ilegal tersebut.

"Nelayan Bagansiapiapi sangat berharap ada tindakan nyata untuk menghentikan operasional pukat Salome. Langkah ini penting demi menjaga kelestarian ekosistem laut serta keberlanjutan mata pencaharian nelayan lokal," tegas Kantan.

Para nelayan tradisional berharap agar tindakan tegas dapat segera diambil guna melindungi kekayaan laut Rohil dari kerusakan lebih lanjut. Mereka menyerukan penegakan hukum dan pengawasan ketat agar alat tangkap terlarang seperti Salome tidak lagi digunakan di wilayah perairan Rohil. (***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Nelayan Asahan Gunakan Jaring Salome, Nelayan Rohil Keluhkan Penurunan Hasil Tangkap
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved