Tekan Inflasi dan Jaga Daya Beli Masyarakat, Pemprov Riau Hadirkan TOPAN di Pekanbaru
Riau12.com-PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau kembali mengambil langkah strategis dalam menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok. Melalui kerja sama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Riau dengan PT Riau Pangan Bertuah (RPB), secara resmi diluncurkan Toko Pengendalian Inflasi Pangan atau disingkat TOPAN.
Toko yang berlokasi di Jalan Melati, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru ini diresmikan pada Selasa, 8 Juli 2025. Acara pembukaan dilakukan oleh Kepala Disperindagkop UKM Riau, Ir. H. M. Taufiq Oesman Hamid, MT, mewakili Gubernur Riau Abdul Wahid. Turut hadir Direktur PT RPB Ade Putra Daulay, SP, M.Si serta sejumlah pejabat dari Forkopimda Provinsi Riau.
Kehadiran TOPAN merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjamin ketersediaan pangan terjangkau, melindungi petani lokal, serta menciptakan stabilitas harga yang selama ini kerap terganggu oleh ketergantungan distribusi dari luar daerah.
Menurut Taufiq, TOPAN lahir sebagai respons langsung dari hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri yang mendorong pemerintah daerah untuk lebih taktis dalam menghadapi gejolak harga pangan. Ia menyebutkan, sebagian besar kebutuhan pokok di Riau seperti beras, cabai, tomat, sayur, daging dan buah masih dipasok dari luar provinsi. Kondisi ini menciptakan risiko besar terhadap fluktuasi harga dan distribusi yang rawan terganggu.
“Kami melihat ini sebagai tantangan serius yang harus diatasi melalui pendekatan konkret dan kolaboratif. TOPAN bukan sekadar toko murah, tapi juga simbol keberpihakan pemerintah terhadap beban hidup masyarakat dan penghormatan terhadap marwah petani lokal,” ujar Taufiq.
Ia menambahkan, TOPAN tidak hanya menyediakan bahan pangan dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), tetapi juga menciptakan sistem distribusi yang lebih adil dan efisien. Keberadaan toko ini, katanya, adalah bukti bahwa pemerintah hadir tidak hanya dengan kebijakan, tetapi juga dengan aksi nyata di lapangan.
Sementara itu, Direktur PT RPB Ade Putra Daulay menyebut program ini berhasil menjawab keresahan masyarakat atas lonjakan harga yang terjadi belakangan. Menurutnya, semua komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan tepung dijual dengan harga lebih murah dari pasar umum tanpa mengorbankan kualitas.
“Sebagai contoh, telur ayam di TOPAN hanya dijual Rp46.000 per papan, jauh lebih murah dari harga pasar yang berkisar Rp50.000 hingga Rp52.000. Minyak goreng juga kami jual Rp15.700 per liter. Ini kami lakukan tanpa mengurangi kualitas pelayanan, bahkan kami hadirkan toko dengan fasilitas sekelas ritel modern,” ungkap Ade.
Ia menambahkan, TOPAN beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 22.00 WIB. Dalam waktu dekat, pihaknya menargetkan pembukaan cabang TOPAN di beberapa daerah lainnya seperti Dumai, Kampar, dan Pelalawan sebagai langkah strategis pemerataan layanan.
Dari sisi bisnis, Ade menegaskan bahwa TOPAN mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan. Target utama pada triwulan pertama bukan keuntungan besar, melainkan menjaga operasional tetap berjalan. Pendapatan dari penjualan digunakan untuk biaya operasional, gaji karyawan, dan kebutuhan listrik, dengan margin wajar antara 3 hingga 5 persen.
Melalui sambutan yang disampaikan Kepala Disperindagkop UKM, Gubernur Riau Abdul Wahid turut berpesan agar TOPAN diperluas ke seluruh kabupaten/kota di Riau. Ia menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045, menjadikan Riau sebagai provinsi yang mandiri secara pangan dan kuat secara ekonomi.
TOPAN menjadi bukti bahwa pengendalian inflasi tidak hanya menjadi tugas bank sentral, tetapi juga dapat dilakukan pemerintah daerah dengan pendekatan yang kreatif dan berpihak pada rakyat.
Kehadirannya diharapkan bisa menjadi model nasional yang menunjukkan bahwa kebijakan yang berpihak bukan sekadar retorika, melainkan solusi nyata yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat.(***)
Sumber: Halloriau
Komentar Anda :