Kegiatan ini melibatkan Satpol PP bersama Satgas Dinas Sosial (Dinsos) dan menyasar gelandangan dan pengemis (gepeng) di beberapa titik jalan protokol.

Razia dimulai dari Jalan Diponegoro dan berakhir di Simpang Tiga Jalan Soekarno Hatta. Hasilnya, petugas mendapati lima anak di bawah umur yang dipekerjakan oleh orang tuanya untuk mengemis dan menjadi badut jalanan.

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, kegiatan ini berawal dari laporan masyarakat mengenai maraknya aktivitas anak-anak di bawah umur di lampu merah.

“Kami menyasar anak-anak, manusia silver, dan gepeng. Ini jelas bentuk eksploitasi anak,” ujarnya.

Zulfahmi menegaskan anak-anak tersebut seharusnya berada di rumah dan bersekolah, bukan bekerja di jalan saat malam hari. Ia bahkan menyebut salah satu ibu kedapatan membawa empat anak, tiga di antaranya masih berstatus pelajar.

“Orang tua harus kita edukasi agar tak lagi menjadikan anak sebagai alat mencari nafkah. Malam hari itu waktunya istirahat, bukan untuk bekerja,” tegasnya.

Selanjutnya, anak-anak yang terjaring razia akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lanjutan. Satpol PP berkomitmen untuk terus menggelar razia serupa hingga aktivitas serupa benar-benar berhenti.

Salah satu anak yang diamankan mengaku terpaksa turun ke jalan demi membantu perekonomian keluarga. “Mau bagaimana lagi, dari mana kami makan,” ujarnya.(***)

Sumber: Cakaplah