www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Direncanakan 7 Lantai, Gedung MPP Pekanbaru Kembali Dibangun Tahun Ini | 15:57 WIB - Gedung Rektorat Bergejolak, Puluhan Dosen UIN Suska Demo Tuntut Keadilan | 15:49 WIB - Tingkatkan Kualitan Layanan Forensik, Bidlabfor Polda Riau Dapat Supervisi Teknis Dari Pusat | 15:18 WIB - Pemkab Pastikan Tak Akan Ada Pilkade Kuansing 2025,Jabatan 50 Kades Diperpanjang | 15:16 WIB - Presiden AS Donald Trump Berikan Lampu Hijau ke Israel Terkait Pencaplokan Gaza | 14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi
 
Keluhkan Limbah PLTU Tenayan, Banyak Tanaman Warga Mati
Rabu, 14-05-2025 - 11:55:42 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU(HR)- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya salah satu pembangkit berbasis batubara di Kota Pekanbaru. Limbah yang dihasilkan olehnya berupa Fly Ash Bottom Ash (FABA).

FABA merupakan limbah hasil pembakaran batubara di PLTU yang diduga berdampak buruk kepada masyarakat sekitar khususnya di Jalan Badak Ujung Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. 

Pantauan lapangan, Senin (12/5) sore menunjukkan banyaknya tanaman milik warga seperti kelapa, karet, dan sawit mati. Tak hanya itu, tampak limbah FABA yang menumpuk tersebut telah menjadi gunung. 

Saat musim hujan, air dapat membawa limbah FABA itu menuju areal perkebunan dan pemukiman warga yang berada di bawahnya. 

Sehingga bangunan semi permanen berisikan batu bata siap pakai terbengkalai hingga saat ini. 

Salah seorang warga, Thamril, menyebutkan, akibat usaha batu bata tak beroperasi, ia mengaku pabriknya rugi puluhan juta Rupiah. 

"Ya bisa kita hitung, 1 kali bakar itu Rp 50 ribu, dikali saja 300 batu bata yang dihasilkan dalam sebulan, itu saja 15 juta Rupiah, sekarang sudah 2 tahun tidak beroperasi," katanya. 

Limbah FABA yang dirasakan warga ketika hujan turun yakninya panas dan sangat licin. Hal ini membuat tak hanya mengancam keselamatan lingkungan, melainkan juga keselamatan warga. 

"Kalau berbau tidak sama sekali, cuman kalau terkena air hujan dia licin nya minta ampun, dan kalau mencair dia panas, makanya tanaman mati semua," Katanya. 

Banjir yang kerap kali datang, diduga akibat limbah FABA tersebut. "Banjir pak, dulu sebelum ini mana ada banjir," ungkap Thamril. 

Warga lainnya, Rianto menjelaskan, akibat dari banjir yang datang, dua lemari pakaiannya tak bisa digunakan. "Ya dua lemari habis," singkatnya. 

Kini, masyarakat tak menuntut banyak, pemulihan lingkungan atau diadakannya tanggul cukup bagi mereka untuk menjaga keselamatan keluarganya. 

"Harapan kita sebagai warga tidak menuntut banyak, ganti atas kerugian warga dan agar limbah ini tak berlanjut terus kepada masyarakat, kalau bisa juga ya dikasih tanggul," tutup Thamril.

Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Maryana mengatakan penimbunan limbah FABA tidak meminta izin dan pemberitahuan terlebih dahulu. 

"Tiba tiba aja ditimbun, tanpa di kasi tahu ke saya sebagai RT, kita tahu ketika debu limbah FABA itu sudah kemana mana, jadi kami minta siram saja," ungkapnya. 

Pihaknya hanya meminta untuk pihak yang bertanggungjawab menyelesaikan persoalan ini. 

"Kalau bisa diganti rugi lah pak, banyak tanaman warga yang mati, usaha, dan rumah yang ikut ketimbun, belum lagi banjir kalau hujan," tutupnya.(***)

Sumber: Riaumandiri



 
Berita Lainnya :
  • Keluhkan Limbah PLTU Tenayan, Banyak Tanaman Warga Mati
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved