Pergantian water barrier ke pembatas beton dilakukan untuk memaksimalkan fungsi rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut. Pasalnya, simpang Jalan Riau - Kayu Manis tersebut sering terjadi kemacetan.

Kemacetan terjadi karena banyak oknum tidak mematuhi dan melanggar rekayasa lalu lintas yang telah dibuat Dishub Pekanbaru.

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Pekanbaru, Febrino mengatakan, bahwa pemasangan pembatas jalan beton di Simpang Jalan Riau - Kayu Manis merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas di sana.

Febrino menjelaskan, dipasangnya pembatas di Jalan Riau - Kayu Manis karena menjadi salah satu titik macet. Hal itu dikarenakan banyaknya kendaraan yang dari Jalan Kayu Manis menyeberang menuju Jalan Riau Ujung ataupun Soekarno Hatta. 

Begitu juga sebaliknya, kemacetan juga terjadi karena banyak kendaraan yang menyeberang dari Jalan Riau ke Kayu Manis. Sementara kondisi di persimpangan jalan tersebut sangat sempit. Karena pertimbangan itu, Dishub Pekanbaru melakukan rekayasa lalu lintas.

Awalnya kata Febrino, pembatas jalan yang digunakan di sana hanya water barrier saja. Namun dalam pelaksanaannya, water barrier tersebut mudah digeser dan dipindah.

"Jadi memang rekayasa lalu lintasnya seperti itu, di Jalan Riau kita kasih pembatas beton supaya tidak lagi digeser dan dipindah. Sehingga arus lalu lintas di sana bisa lebih lancar," ujar Febrino, Sabtu (22/3/2025).

Dengan adanya pembatas beton tersebut, pengendara yang datang dari Kayu Manis masuk ke Jalan Riau langsung belok kiri, dan tidak bisa lagi belok kanan atau menyeberang untuk masuk ke Jalan Riau Ujung ataupun Soekarno Hatta.

Sementara pengendara dari Jalan Riau yang hendak menyeberang ke Jalan Kayu Manis sudah tidak bisa lagi, kecuali melakukan putar arah di U-Turn Jalan Soekarno Hatta ataupun di Jalan Riau Ujung.

Febrino menyebut, pemasangan pembatas beton itu sudah dilakukan sekitar dua hari yang lalu. Dirinya berharap, masyarakat dapat mematuhi rekayasa lalu lintas yang telah dibuat Dishub.(***)

Sumber: Cakaplah