Bukan Flyover, Pengamat Sebut Pelebaran Jalan Adalah Cara Efektif Atasi Kemacetan di Pekanbaru
Riau12.com-PEKANBARU – Kemacetan lalu lintas masih menjadi masalah utama di Kota Pekanbaru, terutama di beberapa titik dengan arus kendaraan yang tinggi. Salah satu kebijakan yang direncanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mengatasi permasalahan ini adalah pembangunan flyover, seperti di persimpangan Jalan HR Soebrantas-Garuda Sakti.
Namun, menurut pengamat perkotaan Universitas Riau, Dr Ihsan, langkah tersebut kurang tepat dan bukan solusi yang efektif dalam jangka panjang.
"Akan lebih baik bila pemerintah memperlebar badan jalan, khususnya di ruas-ruas dengan tingkat kepadatan kendaraan yang tinggi," ujarnya, Senin (17/2/2025).
Dr Ihsan mencontohkan kondisi di Jalan Garuda Sakti, yang sering mengalami kemacetan panjang, terutama pada jam sibuk. Ia menyoroti banyaknya kendaraan besar yang melintas di ruas jalan yang hanya memiliki dua lajur.
"Jika terjadi peningkatan jumlah kendaraan, kemacetan pasti tak terhindarkan. Badan jalan yang ada memang hanya dua lajur, sementara arus kendaraan terus bertambah," terangnya.
Ia menambahkan bahwa dampak terbesar dari kemacetan ini dirasakan langsung oleh masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.
Pelebaran Jalan sebagai Solusi
Melihat kondisi tersebut, Ihsan menyarankan pemerintah untuk membebaskan lahan dan memperlebar Jalan Garuda Sakti. Menurutnya, pembangunan flyover memang bisa membantu mengurai kemacetan di satu titik, tetapi tidak menyelesaikan masalah jalan yang sudah sempit.
"Pembangunan flyover di simpang Jalan Soebrantas-Garuda Sakti bisa mengurangi kemacetan di persimpangan, tetapi tidak mengatasi masalah kemacetan di ruas jalan yang sempit," jelasnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, terutama di dekat persimpangan Jalan Arifin Ahmad. Di lokasi ini, arus kendaraan tampak lancar di sekitar flyover Pasar Pagi Arengka karena sudah ada pelebaran jalan. Namun, setelah melewati persimpangan, badan jalan kembali menyempit, sehingga kendaraan kembali terjebak antrean panjang.
Hal yang sama juga terjadi di Jalan Riau. Kemacetan di ruas jalan ini semakin sering terjadi seiring dengan bertambahnya volume kendaraan setiap hari.
Lebih Murah dan Efektif
Dr Ihsan menilai bahwa dibandingkan membangun flyover, pelebaran jalan merupakan solusi yang lebih murah dan efektif dalam jangka panjang.
"Pelebaran jalan perlu menjadi prioritas utama pemerintah, khususnya di ruas-ruas jalan utama. Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang cepat, solusi permanen harus dipikirkan dengan matang," paparnya.
Ia menambahkan bahwa anggaran untuk membangun satu flyover bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Jika anggaran sebesar itu dialokasikan untuk pembebasan lahan dan pelebaran jalan, hasilnya akan lebih maksimal dan berkelanjutan.
Sementara itu, Mardi, warga Jalan Air Hitam, mengaku sering mengalami kemacetan saat melintasi Jalan Garuda Sakti.
"Apalagi saat jam sibuk. Mulai dari truk, angkutan barang, mobil pribadi, hingga sepeda motor tumpah ruah di jalan. Mau mencari jalan alternatif juga sulit karena pilihan rutenya terbatas," ujarnya.
Mardi mengaku lebih sering menggunakan sepeda motor ketimbang mobil saat melintasi jalan tersebut.
"Lebih praktis dan bisa lebih cepat. Kalau malam hari, mungkin lebih lega kalau menggunakan mobil," tambahnya. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :