Ia mendesak agar guru dan tendik honorer tidak dirumahkan dan segera diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) penuh waktu.

"Kami berharap Pemprov Riau mengangkat guru dan tendik honorer dengan status R3 menjadi ASN PPPK penuh waktu. Kondisi ekonomi di Riau yang tinggi menyebabkan harga kebutuhan pokok semakin mahal. Jika guru dan tendik hanya diangkat sebagai PPPK paruh waktu, gaji yang mereka terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi biaya pendidikan anak yang terus meningkat, seperti biaya kuliah," ujar Eko Wibowo, yang juga menjabat Ketua Tendik SNWI Provinsi Riau.

Ekowi mengungkapkan bahwa banyak guru dan tendik honorer yang menyampaikan keluhan terkait kesejahteraan mereka. Ia menyoroti bahwa gaji guru dan tendik honorer masih berada di bawah upah minimum buruh di Riau, padahal mereka memiliki peran mulia sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi emas 2045.

"Bagaimana mungkin gaji guru dan tendik lebih rendah dari buruh, sementara mereka memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik dan membentuk generasi masa depan? Pemprov Riau harus lebih serius memperhatikan kesejahteraan mereka, terlebih Riau adalah daerah yang kaya dan mampu menganggarkan gaji ASN PPPK penuh waktu," tegas Ekowi.

Selain itu, Eko juga meminta pemerintah pusat memberikan kemudahan dan percepatan pengangkatan guru serta tendik honorer menjadi PPPK pada 2024 dan 2025.

"Kami memohon kepada pemerintah pusat untuk segera menuntaskan pengangkatan para guru dan tendik honorer menjadi ASN PPPK. Langkah ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sekaligus memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga," tambahnya.

Ekowi berharap aspirasi ini mendapat perhatian serius dari Pemprov Riau dan pemerintah pusat. Dengan kesejahteraan yang layak, guru dan tendik honorer di Riau dapat lebih fokus menjalankan tugas mulia mereka dalam membangun generasi penerus bangsa. (***)

Sumber: Halloriau