Kota Pekanbaru berhasil masuk dalam lima besar nasional untuk cakupan perekaman e-KTP dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Kadisdukcapil Kota Pekanbaru, Irma Novrita mengungkapkan, pihaknya telah mencapai target 100 persen perekaman e-KTP pada tahun 2024.

"Alhamdulillah, kami masuk lima besar dari 514 kabupaten/kota dengan cakupan perekaman e-KTP tertinggi. Peringkat pertama Batam, disusul Bekasi, Tangerang, Karawang, dan Kota Pekanbaru di urutan kelima," ujar Irma, Minggu (5/1/2025).

Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi aktif yang dilakukan Disdukcapil Pekanbaru, termasuk turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman e-KTP bagi siswa yang berusia 17 tahun.

"Kami genjot program perekaman ke sekolah-sekolah menjelang Pilkada 2024, agar anak-anak yang berusia 17 tahun bisa memiliki KTP dan terdaftar untuk menggunakan hak pilihnya," tambahnya.

Meski telah mencapai 100 persen target perekaman, Irma menegaskan pentingnya menjaga konsistensi kinerja di tahun 2025.

Menurutnya, masih ada potensi penduduk baru yang belum melakukan perekaman, sehingga program ini harus terus digesa agar presentasi capaian tidak menurun.

Selain e-KTP, Disdukcapil Pekanbaru juga mencatatkan capaian yang baik dalam cakupan kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA).

Hingga akhir 2024, cakupan kepemilikan KIA mencapai 61 persen, melampaui target 60 persen yang ditetapkan Ditjen Dukcapil.

"Targetnya 60 persen, dan kita sudah mencapai 61 persen. Namun, masih banyak yang belum melapor, terutama terkait akta kelahiran. Orang tua sering menganggap tidak perlu, padahal penting untuk mencatatkan kembali data tersebut di sistem," jelasnya.

Irma berharap di tahun 2025, kesadaran masyarakat untuk melaporkan data kependudukan semakin meningkat.

Disdukcapil akan terus mengoptimalkan program jemput bola, termasuk menyasar sekolah-sekolah untuk menjaga angka cakupan tetap tinggi.

"Kami ingin masyarakat lebih sadar pentingnya pencatatan data kependudukan. Perekaman dan pencatatan harus terus dilakukan agar tidak ada penduduk yang tercecer dari sistem administrasi kependudukan," pungkasnya.(***)

Sumber: Halloriau