Volume Sampah Meningkat Jelang Pergantian Tahun, Pengangkutan Sampah Terjadi Antrean di TPA Muara Fajar
PEKANBARU -Riau12.com - Jelang pergantian tahun, tumpukan sampah terlihat di sudut-sudut Kota Pekanbaru. Termasuk di sejumlah pasar tradisional. Kondisi ini diduga terjadi karena adanya masalah pengangkutan sampah akibat terjadi antrean di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Muara Fajar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLHK Kota Pekanbaru Reza Fahlevi mengatakan, saat ini terjadi peningkatan volume sampah. Sehingga terjadi antrean kendaraan yang akan membuang sampah di TPA Muara Fajar.
”Akhir tahun volume sampah memang ada peningkatan juga. Alat yang beroperasi (di TPA Muara Fajar, red) cuma ekskavator dan dozer. Sehingga terjadi antrean di TPA. Tetapi kami berusaha mencari solusi untuk penambahan alat,” ujarnya, Kamis (26/12).
Terjadinya penumpukan sampan ini cukup disayangkan wisatawan yang datang ke Pekanbaru untuk berliburan akhir tahun. Irwan (51), wisatawan asal Sumatera Utara (Sumur) mengaku kaget melihat banyak sampah tersebar di Kota Bertuah. Ia mengaku hampir di setiap sudut kota yang dia jajaki, dirinya melihat banyak tumpukan sampah.
”Tumpukan sampah ada di mana-mana, ya, di beberapa tepian jalan dan juga di pasar-pasar tradisional banyak sampah yang menumpuk. Kota Pekanbaru kok kesannya kurang bersih, ya?” ujar Irwan, Kamis (26/12).
Ia mengaku memang sudah mendengar sejak lama kalau persoalan sampah selalu muncul setiap menjelang akhir tahun di Kota Pekanbaru. Dirinya berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan sampah dan soal-soal yang lainnya.
”Ya semoga persoalan sampah tak menjadi topik tiap tahunnya. Segera ada solusinya,” katanya.
Pantauan Riau Pos, Kamis (26/12) tumpukan sampah mengotori beberapa pasar tradisional. Seperti di Jalan Alimuddinsyah dan Jalan Teratai dekat Pasar Kodim. Lalu di Pasar Rakyat Palapa.
Tingginya tumpukan sampah cukup mengganggu kenyamanan warga yang melintas di dekatnya. Selain tak sedap dipandang, sampah juga mengeluarkan bau tak sedap yang mengganggu.
Salah seorang pedagang di Pasar Kodim, Putra mengaku tumpukan sampah terjadi karena proses pengangkutan sampah yang dilakukan petugas tidak berjalan maksimal.
Dia mengatakan, akhir-akhir ini, proses pengangkutan sampah di kawasan Pasar Kodim hanya berlangsung satu kali sepekan. Ini tidak sebanding dengan banyaknya tumpukan sampah yang setiap hari di buang oleh pedagang serta masyarakat sekitar.
”Sepekan cuma sekali masuk pengangkutan sampahnya itu pun tidak maksimal karena mereka bukan bawa truk pengangkut sampah yang kosong tapi sudah ada isi sebelumnya dari titik-titik yang lain,” ucapnya, kemarin
Ia berharap permasalahan sampah ini bisa terselesaikan karena sudah mengganggu aktivitas jual beli pedagang. ”Jelas terganggu, orang mau belanja juga pikir dua kali apalagi posisi tumpukan sampah ini dekat dengan warung saya. Saya berharap sampah-sampah ini segera bisa diangkut, jangan dibiarkan berlarut ,” harapnya.(***)
Sumber: Riaupos
Komentar Anda :