Pembangunan fisik atau konstruksi jembatan layang di batas kota ini, nampaknya belum bisa dimulai awal tahun 2025.

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau menyebutkan, DED flyover Simpang Panam tersebut, baru akan dibuat pada 2025.

Karena di akhir tahun 2024 ini, Pemprov Riau masih melakukan ganti rugi pembebasan lahan.

Selesai pembuatan DED, baru diusulkan untuk pembangunan konstruksinya.

Kemungkinan fisik konstruksi bisa di mulai awal tahun 2026.

Namun akan diusahakan di tahun 2025 mulai konstruksinya.

Sebab, flyover Simpang Panam ini menggunakan anggaran multiyears melalui APBN.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Zulfahmi SE MH mengaku, bahwa pihaknya akan terus mendukung proses pembangunan flyover Simpang Panam tersebut.

"Intinya dari kami, karena lokasinya di Kota Pekanbaru, kami wajib mendukung penuh. Yang pasti, jangan sampai gagal dibangun,"

Ada pun kemungkinan pembangunan fisik tak bisa di awal 2025, setidaknya sudah nampak progres kerjanya.

Apalagi yang menjadi kewenangan daerah, terutama Pemprov Riau, ditargetkan ganti rugi lahan selesai akhir tahun 2024 ini.

Lebih dari itu, BPJN Riau harus terus mengusahakan agar DED-nya di tahun 2025 bisa selesai tepat waktu.

Sehingga pengerjaan konstruksinya bisa dilakukan di semester dua tahun 2025 itu juga.

Dengan demikian, di tahun 2026 dilanjutkan lagi hingga nanti ditentukan target penyelesaiannya sesuai kontrak multiyears.

"Ada lagi yang paling penting, memastikannya APBN sudah menyiapkan untuk anggaran pembangunan fisiknya. Baik mulai di APBN 2025 hingga seterusnya. Jangan pula nanti, DED selesai, tunggu pula beberapa tahun anggaran APBN. Takutnya meleset, itu yang harus dipastikan," harapnya lagi.

Diketahui, dari hasil Feasibilty Study (FS), dikeluarkan rekomendasi flyover Simpang Panam tersebut akan dibangun dari sisi Jalan HR Soebrantas menuju ke arah Bangkinang.

Sementara dari arah Jalan Garuda Sakti menuju ke Kubang, akan melintas di bawah flyover. (***)

Sumber: Tribunpekanbaru