www.riau12.com
Selasa, 12-08-2025 | Jam Digital
12:01 WIB - Gerakkan Ekonomi Riau, UMKM Raup Rp788 Juta di Pekan Budaya Melayu Serumpun | 11:49 WIB - Usai Berjibaku dengan Titik Api, Hari Ini Riau Nihil Titik Panas, BMKG Laporkan 37 Hotspot Terdeteksi di Sumatera | 11:17 WIB - Progres Revitalisasi Pasar Bawah Masih 43 Persen, Wako Agung Targetkan Soft Opening Bisa Dilakukan November 2025 | 11:15 WIB - Pansus Defisit APBD Riau Tak Kunjung Dibentuk, Mahasiswa Cipayung Plus Ancam Turun ke Jalan | 10:18 WIB - Rugikan Negara Rp1 Triliun, KPK Pertimbangkan Panggil Jokowi di Kasus Penyalahgunaan 20 Ribu Kuota Tambahan Haji | 10:17 WIB - Baru Dilantik Jadi Kepala BPKP Riau, Evenri Sihombing Siap Bongkar Masalah PAD Kecil dan Kawal Pencegahan Korupsi
 
Telontorkan Anggaran Capai Rp 1,6 T, Pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak dan Jantung Dimulai Januari 2025
Jumat, 13-12-2024 - 15:44:38 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com- PEKANBARU - Pembangunan Rumah Sakit Pusat (RSP) Otak dan Jantung di Provinsi Riau ditargetkan mulai dilaksanakan Januari 2025 mendatang.

Rumah sakit ini akan dibangun di atas seluas 10 hektare yang berada di Jalan Naga Sakti Panam tidak jauh dari Stadion Utama Riau.

"Desember ini kegiatan land clearing dan mobilisasi peralatan mulai dilaksanakan. Sesuai skedul dari Kementerian Kesehatan, pelaksanaan ground breaking pembangunan RSP Otak dan Jantung di Provinsi Riau akan dilaksanakan pada Januari tahun depan mendatang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau drg Sri Sadono Mulyanto, Jumat (13/12/2024).

Sesuai DED yang ada, pembangunan gedung rumah sakit ini dirancang setinggi 8 lantai dengan 350 tempat tidur untuk tahap pertama.

Ibeng sapaan Sri Sadono Mulyanto mengatakan, untuk anggaran pembangunan fisik dan peralatan kesehatan rumah sakit tersebut bersumber dari dana APBN.

Sedangkan tanah lokasi pembangunan merupakan hibah Pemprov Riau.

Ibeng menyebut, jika tim dari kementerian kesehatan dari Jakarta juga sudah turun langsung ke Pekanbaru untuk melihat lokasi yang akan dijadikan tempat pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung tersebut. 

Dari hasil pengecekan di lapangan tim memastikan lahan tersebut dalam kondisi aman dan kepemilikan lahannya tidak ada tumpang tindih.

"Tim dari Kemenkes juga sudah melakukan uji tanah dan kegiatan teknis lainya di lokasi lahan yang akan dibangun rumah sakit tersebut. Mereka kemarin minta bantuan OPD terkait untuk mensupport datanya," sebutnya.

Beberapa OPD yang dilibatkan dalam uji tanah dan kegiatan teknis diantaranya adalah Dinas LHK, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, dan BPKAD.

"Ada juga dari PLN, PDAM dan dari RSUD Arifin Ahmad," katanya.

Ibeng mengatakan, total anggaran yang dihabiskan untuk membangun gedung dan membeli peralatan kesehatan diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp1,6 triliun.

Pada tahap awal dianggarkan Rp 250 miliar untuk DED dan pembangunan awal.

Pembangunan rumah sakit tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) secara multiyears sampai tahun 2025 dan mulai dilaksanakan tahun ini.

"Kemudian tahun depan itu dianggarkan lagi untuk lanjutan pembangunan fisiknya, karena ini kan proyek multiyears, jadi tidak selesai satu tahun anggaran," sebutnya.

Jika semua tahapan berjalan sesuai rencana, pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung milik pemerintah pusat ini ditargetkan selesai pada November 2026.

Sebelumnya rencana pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak dan Jantung ini sempat terhenti akibat Pemprov Riau terlambat menyerahkan asetnya ke Kemenkes.

Seperti diketahui, rumah sakit otak dan jantung ini merupakan rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah pusat di bawah naungan Kemenkes.

Rumah tipe A ini adalah rumah vertikal milik Kementerian Kesehatan yang ditempatkan di Provinsi Riau.

Pihaknya berharap dengan adanya RSP otak dan jantung di Riau, masyarakat tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri.

Sebab selama ini banyak pasien otak dan jantung dari Riau yang dirujuk ke rumah sakit yang ada di negara tetangga.

Selain itu, keberadaan rumah sakit ini juga akan berdampak terhadap terbukanya lapangan pekerjaan bagi tamatan sekolah kesehatan dan non kesehatan di Riau ,serta tenaga pendukung lainnya.

"Kemudian akan ada multiplier efek ekonomi seperti health tourism, hunian hotel pengunjung, kos pekerja, kuliner, rumah makan, usaha laundry, driver online dan pelaku usaha ekonomi lainnya secara otomatis juga akan merasakan manfaatnya" katanya.(***)

Sumber: Tribunpekanbaru



 
Berita Lainnya :
  • Telontorkan Anggaran Capai Rp 1,6 T, Pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak dan Jantung Dimulai Januari 2025
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved