Telontorkan Anggaran Capai Rp 1,6 T, Pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak dan Jantung Dimulai Januari 2025
Riau12.com- PEKANBARU - Pembangunan Rumah Sakit Pusat (RSP) Otak dan Jantung di Provinsi Riau ditargetkan mulai dilaksanakan Januari 2025 mendatang.
Rumah sakit ini akan dibangun di atas seluas 10 hektare yang berada di Jalan Naga Sakti Panam tidak jauh dari Stadion Utama Riau.
"Desember ini kegiatan land clearing dan mobilisasi peralatan mulai dilaksanakan. Sesuai skedul dari Kementerian Kesehatan, pelaksanaan ground breaking pembangunan RSP Otak dan Jantung di Provinsi Riau akan dilaksanakan pada Januari tahun depan mendatang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau drg Sri Sadono Mulyanto, Jumat (13/12/2024).
Sesuai DED yang ada, pembangunan gedung rumah sakit ini dirancang setinggi 8 lantai dengan 350 tempat tidur untuk tahap pertama.
Ibeng sapaan Sri Sadono Mulyanto mengatakan, untuk anggaran pembangunan fisik dan peralatan kesehatan rumah sakit tersebut bersumber dari dana APBN.
Sedangkan tanah lokasi pembangunan merupakan hibah Pemprov Riau.
Ibeng menyebut, jika tim dari kementerian kesehatan dari Jakarta juga sudah turun langsung ke Pekanbaru untuk melihat lokasi yang akan dijadikan tempat pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung tersebut.
Dari hasil pengecekan di lapangan tim memastikan lahan tersebut dalam kondisi aman dan kepemilikan lahannya tidak ada tumpang tindih.
"Tim dari Kemenkes juga sudah melakukan uji tanah dan kegiatan teknis lainya di lokasi lahan yang akan dibangun rumah sakit tersebut. Mereka kemarin minta bantuan OPD terkait untuk mensupport datanya," sebutnya.
Beberapa OPD yang dilibatkan dalam uji tanah dan kegiatan teknis diantaranya adalah Dinas LHK, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, dan BPKAD.
"Ada juga dari PLN, PDAM dan dari RSUD Arifin Ahmad," katanya.
Ibeng mengatakan, total anggaran yang dihabiskan untuk membangun gedung dan membeli peralatan kesehatan diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp1,6 triliun.
Pada tahap awal dianggarkan Rp 250 miliar untuk DED dan pembangunan awal.
Pembangunan rumah sakit tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) secara multiyears sampai tahun 2025 dan mulai dilaksanakan tahun ini.
"Kemudian tahun depan itu dianggarkan lagi untuk lanjutan pembangunan fisiknya, karena ini kan proyek multiyears, jadi tidak selesai satu tahun anggaran," sebutnya.
Jika semua tahapan berjalan sesuai rencana, pembangunan rumah sakit pusat otak dan jantung milik pemerintah pusat ini ditargetkan selesai pada November 2026.
Sebelumnya rencana pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak dan Jantung ini sempat terhenti akibat Pemprov Riau terlambat menyerahkan asetnya ke Kemenkes.
Seperti diketahui, rumah sakit otak dan jantung ini merupakan rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah pusat di bawah naungan Kemenkes.
Rumah tipe A ini adalah rumah vertikal milik Kementerian Kesehatan yang ditempatkan di Provinsi Riau.
Pihaknya berharap dengan adanya RSP otak dan jantung di Riau, masyarakat tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri.
Sebab selama ini banyak pasien otak dan jantung dari Riau yang dirujuk ke rumah sakit yang ada di negara tetangga.
Selain itu, keberadaan rumah sakit ini juga akan berdampak terhadap terbukanya lapangan pekerjaan bagi tamatan sekolah kesehatan dan non kesehatan di Riau ,serta tenaga pendukung lainnya.
"Kemudian akan ada multiplier efek ekonomi seperti health tourism, hunian hotel pengunjung, kos pekerja, kuliner, rumah makan, usaha laundry, driver online dan pelaku usaha ekonomi lainnya secara otomatis juga akan merasakan manfaatnya" katanya.(***)
Sumber: Tribunpekanbaru
Komentar Anda :