Dimana setiap ada pelantikan Pj kepala daerah, pejabat yang melantik selalu diberikan waktu untuk memberikan sambutan dan pengarahan kepada pejabat yang dilantik. 

Namun tidak dengan pelantikan Pj Walikota Pekanbaru kali ini. Pj Gubernur Riau Rahman Hadi memasangkan pin tanda jabatan kepada Roni Rahmat yang dilantik. Setelah itu Pj Gubri membacakan naskah pelantikan.

Lalu seremonial pelantikan ditutup dengan doa, tanpa ada arahan dan sambutan dari Pj Gubernur Riau Rahman Hadi.

Kejanggalan lain tak hanya terjadi saat pelantikan. Namun setelah pelantikan selesai, Pj Gubri Rahman Hadi terlihat buru-buru meninggal ruang pelantikan. 

Sejumlah awak media yang ingin mewawancarainya pun tak diberikan kesempatan.

Beberapa petugas, berbadan gempal langsung menutup pintu samping balai serindit, dan menghalangi media yang ingin mewawancarai Pj Gubri. 

Dari gedung daerah, Pj Gubri Rahman Hadi terlihat berjalan dengan terburu-buru menuju ke kediaman dinas gubernur Riau yang berjarak sekitar 50 meter dari gedung daerah.

Sebagai informasi Pj Gubernur Riau Rahman Hadi resmi melantik Roni Rahmat sebagai Pj Walikota Pekanbaru, Selasa (3/12/2024) petang di Balai Serindit, Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru terlihat hadir menyaksikan pelantikan ini. Selain itu, pelantikan juga tampak disaksikan sejumlah perwakilan dari Forkompinda Riau dan Kota Pekanbaru.

Roni Rahmat tampak mengenakan pakaian dinas kepala daerah serba putih lengkap dengan topi putih nya. Sementara Pj Gubri tampak mengenakan stelan jas hitam lengkap dengan peci hitam nya.

Pelantikan diawali dengan pembacaan SK pemecatan eks Pj Walikota Pekanbaru dan mengangkat Roni Rahmat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Riau sebagai Pj Walikota Pekanbaru.

Seperti diketahui, Roni Rahmat, saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Riau. Roni sebelumnya pernah menjabat sebagai Pj Bupati Kuansing dan terbaru Roni diberikan amanah sebagai Pjs Bupati Kepulauan Meranti.

Roni dilantik menjadi Pj Walikota Pekanbaru menggantikan Risnandar Mahiwa yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (2/12/2024) malam.

Sebagi informasi, Eks Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa jabatan defenitifnya adalah sebagai Direktur Organisasi Kemasyarakatan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

 

Menyikapi kasus OTT KPK yang melibatkan Eks Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Pekanbaru lainnya tersebut, Pj Gubernur Riau Rahman Hadi mengaku perihatin.

Saat dikonfirmasi media disela acara hari Bhakti PU ke 79 di Kantor Dinas PUPR Riau, Selasa (3/12/2024) pagi, Pj Gubri meminta kepada semua pihak yang terlihat agar bersikap kooperatif. 

Sementara kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru Pj Gubri meminta agar mempercayakan semua kasus ini ke penegak hukum.

"Kita serahkan ke penegak hukum, kita tidak ingin kejadian seperti ini terjadi lagi, karena pak presiden sudah jelas meminta kepada kita semua agar menjadikan sistem pemerintahan yang good government dan clean government," katanya.

Sebagai informasi, Eks Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa terjerat Operasi Tangkap (OTT) KPK, Senin (2/12/2024) malam. Ia menjadi satu dari beberapa orang yang terjerat dalam OTT KPK RI di Kota Pekanbaru.

Penelusuran Tribunpekanbaru.com, pada Senin (2/12/2024) itu, Risnandar sempat menjalani sejumlah agenda di Gedung Utama Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru, Tenayan Raya. Ia menjalani serangkaian agenda sejak pagi.

Agenda itu di antaranya memimpin upacara pada Peringatan Hari Korpri. Ia juga sempat memimpin beberapa rapat yang berlangsung di gedung utama.

Satu agenda itu di antaranya Rapat Evaluasi Kinerja PDAM Tirta Siak Pekanbaru. Ia juga menjalani serangkaian agenda hingga Senin petang. 

Eks Pj Wako Pekanbaru Risnandar pun meninggalkan gedung utama pada Senin petang. Namun Risnandar tidak menuju Kediaman Dinas Wali Kota Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani.

Informasi Tribunpekanbaru.com, Risnandar tidak sempat berada di rumah dinas sebelum terjaring OTT bersama beberapa orang lainnya.(***)

Sumber: Tribunpekanbaru