Kasus HIV di Pekanbaru Capai 434 Kasus, Ada Lagi Stigma dan Diskriminasi Terhadap ODHA
Riau12.com- PEKANBARU - Data dari Dinas Kesehatan kota, total kasus HIV di Pekanbaru hingga Oktober 2024 ini sudah mencapai 434 kasus.
Para Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) harus mendapat akses terhadap layanan kesehatan yang setara. Mereka mendapat layanan itu tanpa stigma dan diskriminasi.
Hal ini jadi pesan penting yang disampaikan dalam Peringatan Hari AIDS Sedunia, Minggu (1/12/2024) besok.
Apalagi tema peringatan kali ini yaitu Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pekanbaru, Hasan Supriyanto menyebut bahwa sejumlah pihak dari lintas instansi dan organisasi ambil bagian menyuarakan hal itu di area Car Free Day (CFD). Mereka ingin menyampaikan pesan tersebut agar tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.
"Maka kami butuh dukungan semua pihak, agar menumbuhkan kesadaran dan kepedulian dalam mencegah penularan HIV dan AIDS," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com, Sabtu (30/11/2024).
Hasan juga menjabarkan bahwa KPA Riau mencatat berdasar data Dinas Kesehatan Riau, kasus HIV tahun 2024 ini mencapai 750 kasus.
Ratusan kasus ini menyebar di sejumlah daerah yang tercatat dari Januari hingga September.
Sedangkan kasus AIDS tercatat sebanyak 205 kasus dalam periode yang sama.
Ia menilai peran serta semua pihak diperlukan karena epidemi HIV dan AIDS memiliki keterkaitan dengan aspek dan sektor lain.
"Jadi bukan tidak hanya aspek dan sektor kesehatan saja," ujarnya.
Dirinya menyebut bahwa secara umum kebanyakan faktor penularan kasus HIV dan AIDS di Riau dari hubungan seksual.
Temuan kasus karena faktor heteroseksual menyebabkan epidemi HIV dan AIDS masuk dalam lingkungan keluarga.
"Kondisi ini dapat berdampak pada sektor lain seperti sosial dan ekonomi. Untuk itu, upaya untuk menumbuhkan ketahan keluarga menjadi penting dan strategis diupayakan," pesannya.
Dirinya menilai pengembangan fasilitas layanan kesehatan masyarakat termasuk layanan untuk masyarakat yang sudah terinfeksi HIV harus jadi perhatian.
Ia menyebut bahwa dukungan terhadap pengidap HIV juga patut dilakukan dengan tidak memberikan stigma dan diskriminasi.
"Sebab seorang pengidap HIV masih memiliki hak dasar kehidupan yang sama dengan yang lainnya termasuk hak mendapat pelayanan kesehatan," ulasnya.
Hasan menambahkan bahwa satu bentuk kepedulian terhadap upaya penanggulangan AIDS adalah dengan adanya kelompok masyarakat yang peduli dalam penanggulangan AIDS.
Ada sejumlah kelompok masyarakat, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), NGO peduli AIDS, organisasi profesi bahu membahu secara swadaya melaksanakan peringatan Hari AIDS Sedunia 2024 di Kota Pekanbaru.
"Kami bakal menggelar aksi simpatik di area Car Free Day. Kami melalui aksi ini bakal menyampaikan ke masyarakat luas, pesan-pesan moral dalam penanggulangan AIDS," tuturnya.(***)
Sumber: Tribunpekanbaru
Komentar Anda :