Hal ini diungkapkan oleh para pemerhati lingkungan dalam sebuah diskusi Pemilu Bersih di Rumah Gerakan Walhi Riau, Jumat (22/11). Selain Walhi, hadir dalam diskusi Fitra Riau, LBH Pekanbaru, Riau Women Working Group, dan lainnya.

”Wali Kota terpilih harus menjadikan pengurangan sampah sebagai prioritas utama,’’ tegas Manajer Kampanye Walhi Riau Ahlul Fadli dalam diskusi tersebut.

Sementara Fitra Riau menyoroti anggaran DLHK yang mencapai 70 persen untuk program persampahan, tetapi hasilnya dinilai belum optimal. Mereka mendorong pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk pengelolaan sampah agar lebih profesional dan efisien.

”Mengelola sampah bukan sekadar soal anggaran, tapi juga perlu skema insentif untuk masyarakat agar mau mengurangi sampah dari sumbernya,” ujar Tarmizi dari Fitra Riau.

Seluruh peserta diskusi sepakat mendesak Wali Kota Pekanbaru terpilih untuk serius menangani isu ini. Walhi Riau mendorong pembentukan kebijakan konkret untuk mengurangi timbulan sampah hingga 1.000 ton per hari.

”Kami ingin wali kota yang baru benar-benar menjalankan ini. Persoalan sampah adalah masalah semua orang, dan solusinya harus dimulai dari pemerintah,’’ tutup Sri Wahyuni dari Riau Women Working Group.(***)

Sumber: Riaupos