PEKANBARU -Riau12.com - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Pekanbaru melaksanakan Musyawarah Daerah ke-XIII, yang dilaksanakan di Hotel Royal Asnof Pekanbaru, Sabtu-Ahad (16-17/21/2024). Musyda Pemuda Muhammadiyah Pekanbaru tersebut mengangkat tema: Kolaboratif Pemuda Negarawan untuk Pekanbaru Maju.
Pembukaan Musyda PD Pemuda Muhammadiyah Pekanbaru tersebut dihadir sejumlah tokoh dan pejabat seperti Anggota DPD RI Dapil Riau Arif Eka Saputra, Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Machendra Setyo, Sekretaris PW Muhammadiyah Riau Abu Nawas, Ketua PD Muhammadiyah Pekanbaru Jabarullah, komisioner KPU Riau Nugroho Noto Susanto hingga Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Riau Rizal.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Pekanbaru Taufik Hidayat dalam sambutannya mengatakan Pemuda Muhammadiyah adalah sebuah entitas yang penuh semangat, penuh energi, dan memiliki potensi besar untuk mewujudkan perubahan positif.
Ia mengatakan sebagai kader yang berhikmat di organisasi ini, Pemuda Muhammadiyah dituntut untuk terus bergerak dinamis, inovatif, dan selalu berpijak pada nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Islam, dan diwariskan oleh pendahulu yang penuh dengan perjuangan.
"Pada kesempatan ini, kita menyadari bahwa tantangan yang kita hadapi tidaklah ringan. Dunia bergerak kian cepat dengan berbagai perkembangan sosial, politik, ekonomi, yang turut memengaruhi kehidupan kita. Dengan perubahan yang begitu cepat, Pemuda Muhammadiyah harus tampil sebagai pelopor, harus memiliki kemampuan untuk memimpin perubahan yang tidak hanya di lapangan di tingkat lokal, tetapi juga bersaing di tingkat global," jelasnya.
Taufik Hidayat juga mengatakan Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah Pekanbaru kali ini bukan sekedar forum untuk membahas isu-isu internal, melainkan juga sebagai ajang untuk memperkuat tekad terhadap visi-misi organisasi. "Di sini, kita akan merumuskan langkah-langkah strategis untuk kemajuan Pemuda Muhammadiyah ke depan, serta merencanakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Semua itu tentunya harus kita wujudkan dengan semangat totalitas dan kerja sama yang solid," cakapnya.
Ia menyebut kader Pemuda Muhammadiyah harus terus memperkokoh kualitas diri dalam bidang keilmuan, keterampilan, serta kepedulian sosial. "Kita harus menjadi pemuda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Di samping itu, kita juga harus senantiasa menanamkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah dalam setiap langkah kita agar seluruh amal kita dapat menjadi amal yang diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya lagi.
Oleh sebab itu ia berharap hasil musyawarah ini akan menjadi panduan bagi semua dalam merancang langkah yang penuh berkah dan kebaikan.
Taufik juga mengatakan Kiai Ahmad Dahlan menyadari betul bagaimana pentingnya pemuda dalam konstruksi gerakan Islam, membangun kader yang berkelanjutan, perjuangan, dan cita-cita Islam khususnya pergerakan Muhammadiyah. Tanpa kehadiran pemuda, masa depan perjuangan Muhammadiyah akan mengalami stagnasi. Bahkan meskipun ada kader tetapi tidak ada momentum, gerakan perserikatan akan tertatih menuruni lembah zaman yang penuh ketidakpastian.
Di akhir sambuatannya ia menyampaikan sebagai organisasi kepemudaan, Pemuda Muhammadiyah tidak hanya menyandang identitas semata tetapi menyatu di dalamnya identitas dan ke-Indonesia-an.
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Riau Rizal, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kepengurusan PD Pemuda Muhammadiyah Pekanbaru yang saat ini menjabat merupakan hasil musyda tahun 2021 dan semestinya berakhir pada 2025. Akan tetapi dibuat kebijakan bahwa semua PD Pemuda Muhammadiyah se-Riau harus menggelar musyda pada tahun ini, termasuk Kota Pekanbaru.
"Kota Pekanbaru merupakan daerah ke empat di Riau yang menggelar Musyda setelah Kampar, Rokan Hulu dan Kepulauan Meranti. Kita berharap kabupaten dan kota lainnya juga segera melaksanakan musyda tahun ini, jika tidak maka kepengurusan akan diambil alih oleh PW," kata Rizal.
Pada kesempatan tersebut Rizal di hadapan Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa mengatakan bahwa di Pekanbaru Pemuda Muhammadiyah memiliki banyak kader terbaik di segala bidang yang siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Dan Rizal berharap Pemko Pekanbaru memberdayakan para kader Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah. "Dan kita siap berkolaborasi dengan Pemko Pekanbaru dalam mewujudkan Pekanbaru maju," ujarnya.
Pada kesempatan itu saat membuka secara resmi Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah Pekanbaru, Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang juga merupakan Direktur Ormas Kementerian Dalam Negeri mengatakan di Indonesia jumlah Ormas mencapai 581.000. "Artinya negara secara kontitusi memberikan ruang secara besar untuk berserikat dan berkumpul bagi rakyatnya," kata Risnandar.
Ia mengatakan ormas-ormas tersebut harus tunduk kepada UU Ormas nomor 17 tahun 2013. Jika Ormas terdaftar maka pemerintah harus memberikan fasilitas kepada ormas. Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi Muhammadiyah. Ormas yang lahir tahun 1912 itu tidak harus tunduk kepada UU Ormas dari sisi administrasi karena Muhammadiyah lahir jauh sebelum Indonesia berdiri.
Sedangkan Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Machendra Setyo menyampaikan ucapan selamat melaksanakan musyawarah daerah. Siapapun yang terpilih (sebagai ketua PD Pemuda Muhammadiyah) tetap punya hikmah dan bisa merangkul semuanya termasuk yang kalah.
"Semoga ini jadi musyda bermartabat dan mampu bisa menghasilkan calon pemimpin masa depan," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga mengingatkan kepada para Pemuda Muhammadiyah untuk "bermain cantik" di level politik namun harus tetap dalam koridor nilai Muhammadiyah dan tidak keluar dari kepribadian Muhammadiyah.
"Sepanjang koridor itu dipenuhi, sepanjang koridor itu tidak dilanggar, silakan bermain cantik di level politik," katanya.
Namun demikian ia juga meminta kepada pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk tetap memberikan perhatian kepada Pemuda Muhammadiyah. "Kalau misalnya ada yang salah, mohon dijewer, mohon dipanggil, jangan dibiarkan. Karena kalau dibiarkan pasti akan berakibat terus. Kalau misalnya memang ada sesuatu yang kurang pas, mohon kader-kader ini dipanggil saja. Dipanggil insyaallah mereka masih bisa mendengar, masih bisa menjalankan perintah, supaya nanti ke depan tidak lepas antara badan, ekor, dan kepala," ujar Machendra Setyo.
Machendra mengatakan sepanjang para pemuda masih berada di tubuh Muhammadiyah, pihaknya percaya mereka punya komitmen tinggi untuk bisa mendengarkan dan berkomitmen ke Muhammadiyah maupun Aisyiyah.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :