Gelar Unjuk Rasa di Depan Gedung Rektorat, Ratusan Mahasiswan Unri Tuntut Hal Ini
Riau12.com-PEKANBARU- Ratusan mahasiswa Universitas Riau (Unri) dari berbagai fakultas menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Unri, Kamis (3/10/2024). Aksi ini bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Universitas Riau.
Beberapa Gubernur Fakultas di Unri berorasi secara bergantian menyuarakan kritik terhadap pengelolaan kampus yang dinilai abai terhadap kepentingan mahasiswa.
Setelah beberapa lama berorasi, tampak rektor Unri, Sri Indarti turun membersamai masa aksi.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unri, Muhammad Ravi didepan masa aksi menyampaikan 9 poin tuntutan Pertama, menuntut pengaspalan jalan menyeluruh 1 bulan.
Kedua, menuntut agar ada kejelasan pengelolaan sampah yang jelas di Unri (efektif dan efisien). Ketiga, menuntut rektor untuk mengevaluasi semua wakil rektor. Keempat, meminta transparansi anggaran belanja.
"Kelima, menuntut rektor Unri mempermudah alur birokrasi di Unri. Keenam, mengembalikan otonomi fakultas dengan pantauan Universitas. Ketujuh, menuntut rektor membuka pintu Doraemon. Kedelapan, menuntut rektor untuk tidak menaikkan UKT di tahun 2025. Kesembilan, menuntut rektor Unri untuk menaikkan gaji dosen honorer dan asisten praktikum," ungkap Ravi.
Rektor Unri, Sri Indarti menanggapi tuntutan-tuntutan tersebut, terkait pengaspalan jalan ia mengatakan jalan sedang dalam proses perbaikan.
"Adik-adik mahasiswa jalan memang sudah diperbaiki, jalan sedang dikerjakan, kalau satu bulan saya tidak berani menargetkan, karna perbaikan semua sampai Desember, kalau mau satu bulan selesai, silahkan cari vendor nya sendiri. Terkait sampah, sampah akan kita kelola dengan baik," kata Sri Indarti.
Terkait evaluasi wakil rektor, ia menjelaskan setiap tahun selalu evaluasi, kementrian yang akan melakukan evaluasi.
"Untuk transparansi anggaran, semua fakultas punya anggaran masing-masing, pimpinan tidak ada mengekang, otonomi ada di dekan dan fakultas masing-masing, nanti kita surati angaran di masing-masing fakultas," jelasnya.
Terkait pintu Doraemon (akses jalan kaki di fakultas teknik), ia mengatakan akan membukakan aksesnya.
"Untuk UKT, tidak ada yg mau menaikkan UKT, dan untuk gaji dosen honorer, mereka akan ikut seleksi P3k semua berproses dan akan mendapatkan gaji yang layak," cakapnya.
Suasana aksi ini semakin menegangkan, ketika mahasiswa banyak menolak tanggapan yang disampaikan oleh Rektor Unri. Terkait pengaspalan jalan mahasiswa tetap menuntut dalam satu bulan selesai, dan terkait evaluasi wakil rektor, mahasiswa meminta Rektor Unri untuk memastikannya.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :