www.riau12.com
Kamis, 14-08-2025 | Jam Digital
16:27 WIB - Fraksi PKB Sampaikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Perubahan APBD 2025 | 15:59 WIB - Ungkap Kasis TPPO di Pelabuhan Roro, Polres Bengkalis Amankan Satu Orang | 15:58 WIB - Abdul Wahid: Penemuan 63 Kg Ganja di Kampus UIN Suska Harus Jadi Evaluasi | 15:54 WIB - Temui Demonstran, Gubri Wahid Ngaku Tak Tahu Pasti Keberadaan Peradilan Militer Dibangun Dekat Unri | 15:51 WIB - HUT Kemerdekaan RI ke-80, Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mal Ciputra Seraya | 15:45 WIB - 14 Agustus 2025 Nilai Tukar Kembali Menguat di Level Rp 16.115 Per Dolar AS
 
Kritik Biaya UKT, Hamdani: Peningkatan Pendidikan Jadi Alasan, Harusnya Gratis
Selasa, 21-05-2024 - 20:44:42 WIB

TERKAIT:
   
 

riau12.com PEKANBARU - Mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unversitas Riau (Unri) sekaligus anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PKS, Hamdani MS SIP, mengaku prihatin atas kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah universitas.

Menurut Hamdani, kenaikan ini terjadi sebagai respons terhadap peraturan terbaru yang diterbitkan Kemendikbudristek yang menyebabkan berbagai perguruan tinggi harus menyesuaikan biaya operasional.

"Kita sangat sedih dan terkejut terkait kenaikan biaya UKT. Apalagi di kampus negeri. Orang luar negeri menggratiskan biaya kuliah dengan kualitas pendidikan yang baik, tetapi kita malah menaikkan biaya kuliah dengan alasan peningkatan kualitas pendidikan kita," kata Hamdani, Selasa (21/5/2024).

Hamdani menyebut, kenaikan biaya kuliah yang mendadak meroket di beberapa universitas negeri ini tentu sangat memberatkan mahasiswa dan orangtua.

"Dengan kekayaan alam indonesia yang luar biasa ini sangat disayangkan sekali, jika pengelolaannya profesional dan amanah maka kualitas pendidikan kita bisa seperti di luar negeri sana bahkan bisa kita gratiskan," terangnya.

Hamdani juga mengaku sedih dengan adanya pernyataan dari Kemendikbud RI yang menyebut pendidikan tinggi dianggap tersier dan bukan termasuk dalam program wajib belajar karena itu sifatnya pilihan.

"Saya sangat sedih dan tak habis pikir. Harus ada reformasi total dalam sistem pendidikan kita. Sekarang seolah-olah, orang miskin dilarang kuliah," ujarnya.

Atas persoalan yang saat ini ramah dikeluhkan para mahasiswa, diharapkan segera dicarikan solusi oleh pemerintah, bahkan pihaknya yang saat ini konsen membidangi pendidikan di Komisi III berharap solusi yang diberikan pemerintah bisa meringankan beban masyarakat di tingkat perguruan tinggi.

"Pemerintah harus cari solusi. Kalau tak bisa, ganti aja menteri pendidikan itu, rakyat harus cerdas dan pintar menuju indonesia emas 2045," sebutnya.

"Kalau tidak, maka akan menjadi Indonesia cemas karena menurunnya kualitas SDM kita dan orang kurang mampu dilarang kuliah karena naiknya UKT," tutupnya.
sumber : halloriau



 
Berita Lainnya :
  • Kritik Biaya UKT, Hamdani: Peningkatan Pendidikan Jadi Alasan, Harusnya Gratis
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved