Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Arnaldo Eka Putra, Rabu (8/5). Menurutnya, layanan kesehatan 24 jam atau Doctor on Call di  Kota Pekanbaru Pekanbaru selama setahun berjalan tidak  maksimal sehingga kerap dikeluhkan oleh banyak masyarakat.

”Ini baru diketahui setelah adanya evaluasi program prioritas yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru  tersebut,” ungkapnya.

Lanjut Arnaldo, yang menjadi penyebab tidak maksimalnya layanan kesehatan itu dapat dirasakan oleh masyarakat terjadi karema ada alur yang cukup panjang yang harus dilalui oleh masyarakat agar bisa mendapatkan layanan kesehatan tersebut.

Dijelaskannya, jalur awal masyarakat bisa mendapatkan layanan ini adalah dengan melakukan komunikasi melalui sambungan telekomunikasi yang terlebih dahulu diterima oleh penanggung jawab puskesmas.

”Namun, pihak puskesmas malah masih lambat merespon karena alur komunikasi yang berlangsung pada jam luar kerja, seperti malam hari. Kebanyakan para petugas yang mendapatkan informasi dari masyarakat tersebut merasa segan menelepon kepala puskesmas karena sudah larut malam,” ungkapnya.

Menyikapi hal tersebut, Arnaldo memberi peringatan kepada seluruh kepala puskesmas agar memastikan layanan 24 jam tetap berjalan. Pasalnya, para petugas kesehatan harus siaga untuk menerima laporan dari masyarakat apalagi dalam kondisi darurat.

”Tidak ada alasan di atas jam 9 malam tidak bisa diganggu. Ini kan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Kalau masih seperti itu juga buat apa jabatan itu dipegang, lepaskan saja,” katanya.

Mengantisipasi terjadinya hal serupa, ia mengaku sudah membuat satu grup kontak khusus dan juga tim call centre kepala puskesmas. Selain itu, ia akan terus memberikan peringatan kepada seluruh kepala puskesmas agar memastikan layanan 24 jam atau Doctor on Call tetap berjalan.(***)

Sumber: Riaupos.co