Pembangunan Proyek Kampus Di Harapan Raya Timbulkan dampak Lingkungan, Tanah Proyek Berserakan Bahay
Riau12.com-PEKANBARU - Aktivitas pembangunan proyek kampus di Jalan Imam Munandar (Harapan Raya) Pekanbaru menimbulkan dampak lingkungan bagi masyarakat sekitar dan pengguna jalan.
Pasalnya material dari pembangunan kampus yang berada tak jauh dari objek wisata alam Mayang dan Showroom Agung Toyota ini bertaburan di jalan. Truk-truk besar mengangkut material bangunan yang sehari-sehari keluar masuk menyisakan pasir, tanah bahkan kerikil-kerikil tajam di jalan.
Bahkan pihak kontraktor pelaksana terkesan mengabaikan keselamatan pengguna jalan. Karena tidak ada aktivitas pembersihan jalan dari pasir dan debu yang dapat menganggu aktivitas masyarakat dan pengguna jalan yang melintas.
Yanti (35) salah seorang warga mengaku ikut terkena dampak akibat adanya proyek pembangunan tersebut.
"Proyek ini kalau saya lihat sudah dari tahun kemarin. Gak tau pasti juga mau bikin apa, tapi dari infonya akan dibangun kampus swasta. Pembangunannya silahkan, tapi tolonglah dampaknya diperhatikan, masak tanah, pasir dan kerikil berserak di jalan dan dibiarkan begitu saja. Inikan sangat membahayakan masyarakat dan pengguna jalan," cetus Yanti, Kamis (4/1/2023)
Ia juga meminta agar pihak kontraktor segera melakukan pembersihan jalan dari sisa-sisa material. Sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat maupun dampak kerugian bagi dunia usaha di sekitar proyek.
"Belakangan ini mereka terbantu dengan tingginya curah hujan, jadi kondisi jalan bersih dan tidak berdebu. Tapi dua hari inikan cuaca bagus, pasir dan debu bertaburan dan menganggu pemandangan dan mata jadi perih," tambah Yanti lagi.
Sementara salah seorang karyawan Agung Toyota turut terkena dampak dari aktivitas pengerjaan proyek pembangunan kampus yang tidak jauh dari showroom mobil ini.
"Sudah sering kita komplin tapi tidak digubris, pasalnya tidak hanya mengganggu kesehatan seperti mata perih akibat pasir dan debu yang beterbangan. Dampak kerugian juga kami rasakan, ada puluhan mobil yang terparkir setiap harinya harus dicuci karena kotor, ada juga mobil yang kena lentingan kerikil. Kalau kondisi proyek ini berlangsung lama bahkan sampai lima tahun siapa yang bertanggungjawab," ungkap salah seorang karyawan Agung Toyota.
Ia juga mempertanyakan siapa pihak kontraktor yang melakukan pengerjaan proyek besar ini. Pasalnya, dilokasi pembangunan tidak ada tanda-tanda atau plank pihak yang bertanggungjawab atas pengerjaan pembangunan yang diperkirakan untuk kampus swasta ini.
"Kita enggak tau kontraktornya siapa, tapi terlepas dari itu pengerjaan harus profesional. Jangan tunggu komplen baru gerak. Kasian tidak hanya masyarakat, kami karyawan bahkan security ikut terkena dampaknya. Ini proyek besar makan waktu yang lama, kalau cara kerjanya begini masyarakat dan kami juga akan rugi," cetusnya lagi
Sumber: halloriau.com
Komentar Anda :