Pasca dikeluarkannya izin operasi
Tiga Heli dan Pilot Rusia Dikerahkan Padamkan Karhutla di Riau
Minggu, 06-09-2015 - 19:15:27 WIB
PEKANBARU, Riau12.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pantau kesiapan tiga helikopter yang dilakukan untuk memadamkan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Riau, pasca dikeluarkannya izin operasi yang langsung diurus Plt Gubri di Jakarta.
Kunjungan ke Lanud Roesmin Nurdjadin itu juga dimaksudkan untuk mengecek kesiapan tim personel termasuk pilot asal Rusia yang menerbangkan ketiga helikopter tersebut.
"Pak Plt Gubri ingin mengecek langsung kesiapan ketiga helikopter sebelum melaksanakan water boombing. Sebelumnyakan helikopter ini tidak bisa beroperasi karena izinnya habis yang kemudian diurus langsung pak Plt di Jakarta," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sangeran, Sabtu (6/9/15) kemarin.
Ketiga helikopter tersebut yakni Sikorsky, MI 171 serta Kamov. Pada peninjauan tersebut, seluruh tim personel pemadam termasuk pilot asal Rusia menyatakan kesiapannya untuk menjalankan misi pemadaman water boombing melalui udara.
Ada tiga titik water boombing yang dilakukan hari ini. Yakni di Rimbo Panjang Kampar, Langgam dan Koridor 10 Pelalawan.
Selain itu, pemadaman api melalui jalur udara ini juga dibantu air tractor di Kampar untuk membantu tim personil yang ada di darat.
"Kalau water boombing sudah dimulai dari kemarin. Hari ini hari kedua pasca dikeluarkannya izin operasi pemadaman menggunakan helikopter. Tapi juga yang saya ingin katakan, kehadiran pak Plt Gubri hari ini sangat memberikan Spirit bagi kami di pos mau pun personil yang akan memadamkan. Pesan beliau pemadaman harus terus dilakukan dengan maksimal. Koordinasi juga terus dilakukan satu sama lainnya, sehingga masing-masing tim merasa tidak berjalan sendiri," ujar Edwar.
Meski begitu, water boombing menggunakan helikopter kurang berjalan mulus. Kabut asap yang membuat jarak pandang berkurang menjadi penyebab tim pemadam tak bisa berbuat maksimal.
Ada pun titik hotspot berdasarkan data yang dikeluarkan BMKG sore ini, Riau nihil titik api. Sementara jika dikalkulasikan Sumatera secara keseluruhan terdapat 447 titik hotspot. Diantaranya Bengkulu 5 titik, Jambi 51 titik, Lampung 29 titik, Sumbar 3 titik, Sumsel 282 titik, Kepri 2 titik, Babel 75 titik.
"Artinya apa dengan kondisi ini sementara kita masih berasap, artinya itu bukan berasal dari Riau, tetapi karena kiriman," ungkap Edwar.(r12/rtc)
Komentar Anda :