Riau12.com-JAKARTA - Bertepatan dengan malam penganugerahan Provinsi Layak Anak (Provila) Tahun 2025 di Jakarta, Provinsi Riau meraih prestasi gemilang dengan dinobatkan sebagai Provinsi Layak Anak.
Penghargaan ini menjadi kado terindah bagi Bumi Lancang Kuning yang merayakan Hari Ulang Tahun ke-68 pada 9 Agustus 2025.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Pratikno, didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi.
Anugerah ini diterima oleh Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Riau, Hj. Fariza, yang mewakili Gubernur Riau. Prosesi penyerahan berlangsung khidmat di Auditorium KH. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, pada Jumat malam (8/8/2025).
Usai menerima penghargaan, Hj. Fariza menyampaikan rasa bangganya. Ia menyebut prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen kolektif seluruh pemangku kepentingan di Riau.
"Penghargaan ini adalah buah dari kerja keras dan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan di Riau, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," ujarnya.
Keberhasilan Riau sebagai Provinsi Layak Anak diperkuat oleh capaian luar biasa 12 kabupaten/kota di dalamnya yang juga menyabet penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) di berbagai tingkatan:
1. Kategori Utama: Kabupaten Siak
2. Kategori Nindya: Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Kepulauan Meranti
3. Kategori Madya: Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokan Hulu
4. Kategori Pratama: Kabupaten Rokan Hilir
Hj. Fariza menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan yang lebih besar. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi.
"Ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan kita untuk menjadikan Riau sebagai rumah yang aman dan nyaman bagi setiap anak," tuturnya.
Fariza juga menyoroti pentingnya sistem layanan terpadu untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Mari kita bersama membuat sistem layanan terpadu agar perempuan dan anak terhindar dari kekerasan, satu anak terlindungi, satu perempuan terpulihkan, satu keluarga terselamatkan," pungkasnya.
Dengan raihan ini, Provinsi Riau menempatkan dirinya sebagai salah satu daerah terdepan dalam pembangunan berbasis hak anak, demikian dilansir dari Media Center Riau. (***)
Sumber: Halloriau
Komentar Anda :