Baru 40 Persen, Gubernur Riau Targetkan 60 Persen Tenaga Kerja Lokal Diserap Dunia Usaha
Riau12.com-PEKANBARU – Gubernur Riau Abdul Wahid menargetkan peningkatan porsi tenaga kerja lokal yang diserap dunia usaha menjadi 60 persen. Saat ini, keterlibatan putra-putri daerah dalam sektor usaha di Riau masih berkisar 40 persen.
Hal itu disampaikan Wahid saat menghadiri Gebyar Kemudahan Perizinan Berusaha Tahun 2025 di Mall SKA, Pekanbaru, Senin (4/8/2025). Menurut dia, setiap pelaku usaha yang memperoleh izin dari pemerintah daerah harus menunjukkan komitmen terhadap keberpihakan pada tenaga kerja lokal.
"Setiap izin usaha harus disertai komitmen jelas, minimal 60 persen tenaga kerjanya adalah masyarakat lokal. Kita akan bantu dengan menyiapkan SDM-nya melalui pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri," ujarnya.
Wahid menambahkan, meski saat ini dunia usaha baru menyerap sekitar 40 persen tenaga kerja lokal, pemerintah daerah optimistis angka tersebut dapat ditingkatkan secara bertahap melalui intervensi kebijakan yang tepat.
“Jadi tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak menerima tenaga kerja lokal. Kami pastikan mereka siap, sesuai dengan kebutuhan lapangan,” tegasnya.
Potensi Migas dan Pengolahan
Dalam kesempatan berbeda, saat membuka forum sektor unggulan di Hotel Furaya, Pekanbaru, Rabu (30/7/2025), Wahid juga menyoroti rendahnya partisipasi tenaga kerja lokal di sektor minyak dan gas bumi (migas), meskipun sektor ini menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi daerah.
“Saya ingin di sektor migas, minimal 60 persen pekerjanya adalah anak-anak Riau. Kita punya tenaga kerja yang banyak, hanya belum seluruhnya terserap,” kata Wahid.
Di samping migas, sektor industri pengolahan, terutama pulp dan kertas, turut menjadi fokus pemerintah. Ia menilai sektor ini memiliki potensi besar dalam mengolah sumber daya alam menjadi nilai tambah yang berdampak langsung terhadap perekonomian lokal.
"Industri pengolahan berperan penting. Maka dari itu, SDM-nya juga harus kita siapkan sejak sekarang, agar masyarakat kita tidak hanya jadi penonton di rumah sendiri," ucapnya.
Wahid juga menekankan pentingnya penguatan sektor perkebunan, khususnya komoditas unggulan seperti kelapa dan kelapa sawit. Menurut dia, keberlanjutan sektor ini tidak hanya bergantung pada ekspor, tetapi juga pada perbaikan tata kelola dan peningkatan kesejahteraan petani.
"Kita perlu dorong agar perkebunan tak hanya jadi komoditas ekspor, tetapi juga sumber penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat," katanya.
Tiga sektor utama migas, industri pengolahan, dan pertanian, selama ini menjadi penopang utama ekonomi Riau. Dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal, diharapkan pembangunan ekonomi daerah dapat lebih inklusif dan merata.(***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :