www.riau12.com
Jum'at, 15-08-2025 | Jam Digital
08:19 WIB - MK Tolak Uji Materi UU Sisdiknas soal Negara Biayai Pendidikan hingga Kuliah | 16:27 WIB - Fraksi PKB Sampaikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Perubahan APBD 2025 | 15:59 WIB - Ungkap Kasis TPPO di Pelabuhan Roro, Polres Bengkalis Amankan Satu Orang | 15:58 WIB - Abdul Wahid: Penemuan 63 Kg Ganja di Kampus UIN Suska Harus Jadi Evaluasi | 15:54 WIB - Temui Demonstran, Gubri Wahid Ngaku Tak Tahu Pasti Keberadaan Peradilan Militer Dibangun Dekat Unri | 15:51 WIB - HUT Kemerdekaan RI ke-80, Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mal Ciputra Seraya
 
Gelar Seminar Nasional : BPK Bahas Tentang Ketersediaan Pangan
Selasa, 22-05-2018 - 10:12:13 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA-BPK telah melakukan audit kinerja pada tahun 2015, yang menyimpulkan bahwa pemerintah belum memiliki data konsumsi yang kongkrit yang menunjukan berapa besarnya konsumsi beras di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota IV BPK, Rizal Djalil dalam Seminar Nasional yang berlangsung di Kantor Pusat BPK, Jakarta, pada Senin (21/5).

"Data konsumsi beras nasional tidak akurat, dan BPS hanya satu-satunya sumber data, untuk itu harus ditambah tenaga dan anggarannya serta perbaikan regulasinya, dan juga BPK telah berbicara langsung dengan Presiden tentang pentingnya BPS. BPS harus menggunakan teknologi canggih sehingga kebutuhan data yang diperlukan pemerintah dalam hal ini untuk mengambil keputusan dapat tersedia dalam waktu yang cepat," papar Anggota IV BPK.

BPK menemukan bahwa Sistem Pelaporan Produktivitas Padi tidak akuntabel yang diterapkan di Kementerian Pertanian, walaupun sistem ini sedang dalam perbaikan sampai saat ini. BPK juga menemukan data alih fungsi lahan tidak akurat, terutama terjadi di provinsi Jawa Barat.

Penerbitan Persetuan Impor tahun 2015 sampai dengan semester I tahun 2017, perbandingan dengan menggunakan angka terendah atau konservatif atas data jumlah kebutuhan dan jumlah produksi dalam negeri, yang disusun oleh kementerian/ instansi terkait dengan data jumlah alokasi impor yang ditetapkan dalam persetujuan impor, diketahui bahwa banyak jumlah alokasi impor ditetapkan dalam penerbitan persetujuan impor tidak mempertimbangkan jumlah data kebutuhan.

Seminar yang mengusung tema "Ketersediaan Pangan : Swasembada Versus Impor (Hasil Audit BPK RI)" tersebut dilaksanakan untuk membahas hasil pemeriksaan BPK. Hadir pada kesempatan tersebut sebagai narasumber, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dan Effendi Ghazali yang bertindak sebagai moderator.(Ridwan)



 
Berita Lainnya :
  • Gelar Seminar Nasional : BPK Bahas Tentang Ketersediaan Pangan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved