www.riau12.com
Jum'at, 15-08-2025 | Jam Digital
16:27 WIB - Fraksi PKB Sampaikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Perubahan APBD 2025 | 15:59 WIB - Ungkap Kasis TPPO di Pelabuhan Roro, Polres Bengkalis Amankan Satu Orang | 15:58 WIB - Abdul Wahid: Penemuan 63 Kg Ganja di Kampus UIN Suska Harus Jadi Evaluasi | 15:54 WIB - Temui Demonstran, Gubri Wahid Ngaku Tak Tahu Pasti Keberadaan Peradilan Militer Dibangun Dekat Unri | 15:51 WIB - HUT Kemerdekaan RI ke-80, Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mal Ciputra Seraya | 15:45 WIB - 14 Agustus 2025 Nilai Tukar Kembali Menguat di Level Rp 16.115 Per Dolar AS
 
Parah! BPH Migas Temukan Kelangkaan Premium di Riau dan Lampung
Rabu, 07-03-2018 - 18:12:15 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-Badan Pengelola Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menemukan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium yang terjadi di hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Bandar Lampung dan Riau.

"Yang bergejolak misal di Pekanbaru Riau, malah ada demo di sana karena premium sulit sekali didapat. Kedua, pertalite mahal dibanding di provinsi Sumatera Barat atau Sumatera Utara," kata Direktur BBM BPH Migas, Hendry Ahmad dalam acara konferensi pers di kantornya, Rabu (7/3) seperti dimuat Merdeka.com.

Hendry mengatakan pihaknya telah berbicara dengan Pertamina terkait kelangkaan premium tersebut. Pertamina diminta untuk tidak mengurangi pasokan premium ke daerah-daerah penugasan di luar Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).

"Ini juga tidak terlepas, dan kita sudah bicara dengan Pertamina akan ke Pekanbaru untuk mengevaluasi dari kebijakan penyaluran premium di Pekanbaru. Jadi kami pada prinsipnya, tidak mau kuota yang ditetapkan masing-masing kabupaten kota di Provinsi Riau itu tidak disalurkan," ujarnya.

Selain di Riau, kelangkaan premium juga terjadi di Lampung. Kelangkaan premium ini diiringi dengan mahalnya harga BBM jenis lain yang non subsidi, yaitu Pertalite dan Pertamax, akibat penerapan Pembayaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) lebih tinggi yaitu sekitar 10 persen sementara provinsi tetangga hanya 5 persen.

"Demikian juga di Lampung terjadi kelangkaan. Ini yang kami sejalankan kepada Pertamina. Pelaksana atau bagian operasional Pertamina di daerah tentunya harus sama dengan apa yang sudah diputuskan di pusat. Ini kita sudah bicarakan dengan Pemprov Riau dan sudah sepakat untuk mengevaluasi besaran PBBKB yang akan diterapkan untuk produk nonsubsidi, termasuk pertalite," pungkasnya.(rsky)



 
Berita Lainnya :
  • Parah! BPH Migas Temukan Kelangkaan Premium di Riau dan Lampung
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved